News
Selasa, 1 Juni 2010 - 10:51 WIB

PBNU kutuk penyerangan misi kemanusiaan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengutuk penyerangan tentara Israel pada tim relawan kemanusiaan yang masuk ke jalur Gaza. Tindakan itu dinilai mengabaikan prinsip-prinsip hubungan internasional.

Hal tersebt seperti yang disampaikan Wakil Ketua  Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Slamet Effendy Yusuf, Selasa (1/6).  “Kami mengutuk penyerangan itu,” katanya.

Advertisement

Sekitar 500 relawan dari 30 negara bergabung dalam misi kemanusiaan untuk Palestina. Kapal Mavi Marmara yang membawa sukarelawan dari berbagai negara untuk misi kemanusiaan ke Gaza diserang tentara Israel saat menembus blokade, Senin (31/5) kemarin. Sejumlah warga negara Indonesia ikut dalam rombongan itu.

Israel, kata Slamet, seharusnya mencari tahu kebenaran rombongan misi kemanusiaan tersebut sebelum menyerang. Apalagi, kapal yang mengangkut ratusan relawan itu membawa makanan dan obat-obatan. “Lihat dulu, itu misi kemanusiaan atau membawa hal-hal berbahaya,” katanya.

Menurut dia, Perserikatan Bangsa-bangsa perlu mengkaji blokade yang dilakukan Israel di Gaza. Akses penduduk untuk memperoleh makanan dan obat-obatan sangat terbatas. Sejumlah penduduk Palestina membuat terowongan bawah tanah sebagai akses keluar-masuk wilayah. “Penduduk di sana kehilangan hak memperoleh makanan dan pelayanan kesehatan,” ujarnya.

tempointeraktif/ tiw

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Kapal Kemanusiaan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif