News
Minggu, 14 Oktober 2018 - 18:08 WIB

Pascaperusakan Massa Bercadar, Disbud Bantul Bingung Sedekah Laut Kok Dikaitkan Agama

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, BANTUL — Aksi perusakan properti acara sedekah laut di Pantai Baru, Bantul yang dilakukan massa bercadar dikecam berbagai piihak. Bahkan Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Bantul, Sunarto mengaku bingung acara Sedekah Laut dikaitkan dengan agama.

Saat dimintai konfirmasi Harian Jogja, Sabtu (13/10/2018), terkait gagalnya pelaksanaan upacara sedekah laut di Pantai Baru akibat properti dirusak massa bercadar, Sunarto mengaku belum mengetahui detail kejadiannya.

Advertisement

Baca: 9 Orang Anggota Massa Bercadar Ditangkap

Foto: Nelayan bersama warga pesisir pantai Baron menggunakan kapal untuk membawa beragam sesaji yang ditempatkan dalam tandu berbentuk miniatur rumah joglo ke tengah lautan berjarak 2 mil dari bibir pantai dalam upacara tradisi Sedekah Laut di Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul, DI. Yogyakarta, Kamis (29/08/2013). Sedekah laut yang menjadi tradisi jelang musim panen besar ikan itu menjadi wujud rasa syukur para nelayan atas kelimpahan tangkapan ikan dan keselamatan selama mengarungi lautan. (Harian Jogja- Desi Suryanto)

Advertisement

Namun demikian, Sunarto mengatakan tradisi sedekah laut di Pantai Baru sudah lama dilaksanakan dengan cara sederhana. Baru tahun ini digelar besar-besaran yang melibatkan banyak pihak. Semua yang terlibat pun dari berbagai penganut agama.

Pihaknya tidak memfasilitasi dalam penganggaran acara tersebut, melainkan murni atas inisiatif masyarakat. Ia juga bingung acara sedekah laut dikaitkan dengan agama, “Memang harus duduk bersama baiknya bagaimana. Perlu ada sosialisasi dan penyadaran kepada semua pihak,” kata Sunarto.

Sunarto sudah menghubungi langsung penyelenggara acara tersebut dan masyarakat sementara menerima bahwa upacara sedekah laut sementara tidak dilaksanakan untuk meredam suasana. Ia juga tidak ingin terlalu jauh mengomentari kejadian tersebut, “Kebetulan ini sedang pilurdes [pemilihan lurah desa],” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif