News
Kamis, 1 November 2012 - 00:32 WIB

Pascabentrok, Pemkab Lampung Selatan Inventarisasi Kerugian

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah tokoh adat dari pihak yang terlibat bentrokan antar desa saling berpelukan usai menghadiri pertemuan di Mapolres Lampung Selatan, Lampung, Rabu (31/10/2012). Mediasi antar tokoh adat dari Balinuraga dan Kalianda sepakat menempuh jalan damai dan menyerahkan penyelesaian kasus itu kepada pihak kepolisian setempat. (Foto: JIBI/SOLOPOS/Antara)

Sejumlah tokoh adat dari pihak yang terlibat bentrokan antar desa saling berpelukan usai menghadiri pertemuan di Mapolres Lampung Selatan, Lampung, Rabu (31/10/2012). Mediasi antar tokoh adat dari Balinuraga dan Kalianda sepakat menempuh jalan damai dan menyerahkan penyelesaian kasus itu kepada pihak kepolisian setempat. (Foto: JIBI/SOLOPOS/Antara)

LAMPUNG– Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan masih menginventarisasi kerugian materi pascabentrok yang terjadi di Desa Balinuraga dan Sidoreno Kecamatan Waypanji untuk mengambil kebijakan selanjutnya.

Advertisement

“Kami masih melakukan pendataan untuk mengetahui besarnya kerugian materi itu,” kata Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza SZP, melalui Kepala Bagian Humas dan Protokolnya Edy Firnandi, di Kalianda, Rabu (31/10/2012).

Ia mengatakan, pihaknya juga telah mendirikan posko traumatic center di pengungsian dan akan membantu biaya pengobatan bagi korban luka dalam bentrokan itu.

Advertisement

Ia mengatakan, pihaknya juga telah mendirikan posko traumatic center di pengungsian dan akan membantu biaya pengobatan bagi korban luka dalam bentrokan itu.

Selain itu, pihaknya saat ini masih mencari jalan damai antara kedua belah pihak, sehingga jangan mudah terprovokasi serta menahan emosi agar tidak memperkeruh suasana yang sudah tenang ini.

“Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan ini,” kata dia.

Advertisement

Ia juga menyampaikan, ketidakadaan dirinya saat konflik terjadi karena masih mengikuti kegiatan Bimtek Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa di Kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat bersama Gubernur Lampung Sjachroedin ZP.

Sementara itu, sejumlah pengungsi akibat bentrokan antarwarga di Desa Balinuraga, Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan mengalami trauma atas peristiwa tersebut.

“Sebagian pengungsi mengalami trauma yang mendalam atas kejadian tersebut, sehingga perlu penanganan atau terapi mental bagi warga yang berada di pengungsian ini,” ujar AKBP Sulistyaningsih, Kabid Humas Polda Lampung, di Sekolah Polisi Negara (SPN) di Kemiling Bandarlampung.

Advertisement

Ia menambahkan pihaknya bekerjasama dengan dinas kesehatan serta Rumah Sakit Jiwa Bandarlampung untuk memberikan terapi mental, agar pengungsi dapat menghilangkan traumanya.

“Trauma ini bisa berkepanjangan apabila tidak segera ditangani, sehingga dapat mengakibatkan peristiwa lain yang tidak diinginkan. Pelayanan yang maksimal akan terus diberikan bagi pengungsi yang sebagian besar wanita,” ujarnya.

Ia menambahkan semua permasalahan ini dapat segera diatasi, sehingga mereka dapat segera kembali ke rumah di desanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif