SOLOPOS.COM - Ilustrasi gadai swasta (Dedi Gunawan/JIBI/Bisnis Indonesia)
SOLO--Gadai barang di sejumlah Pegadaian di Soloraya melonjak hingga 28% pasca-Lebaran. Masyarakat membutuhkan uang tunai setelah pengeluaran mereka membengkak selama momentum Lebaran.
Manager Pegadaian Cabang Purwatama Solo, Suhardi, menjelaskan sebelum Lebaran pinjaman dari aksi gadai nasabah hanya senilai Rp290 juta per hari. Sedangkan setelah Lebaran, aksi gadai bisa tembus Rp375 juta per hari.
“Seperti kemarin [Senin, 27/8/2012] nilai pinjaman mencapai Rp375 juta per hari atau mengalami kenaikan sekitar 28% dibandingkan sebelum Lebaran,” terang Hardi, sapaannya, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (28/8/2012).
Dia menjelaskan nasabah Pegadaian biasanya ramai-ramai menebus barang berharga mereka di Pegadaian sebelum Lebaran. Hal itu menunjukkan kecenderungan masyarakat untuk tampil menawan saat bercengkrama dengan anggota keluarga lain atau untuk mendukung aktivitas mudik Lebaran.
Selanjutnya, pasca-Lebaran masyarakat kembali berbondong-bondong ke Pegadaian untuk menggadaikan barang sekaligus meminjam uang. Uang tersebut dipakai untuk menjalankan aktivitas reguler. “Trennya sekarang memang begitu, barang berharga, emas dan sepeda motor, digunakan untuk ber-Lebaran. Begitu selesai barang berharga masuk gadai lagi.”
Hal senada diakui Manager Pegadaian Syariah Solo Baru, Nasukha. Dia mengungkapkan pasca-Lebaran aksi gadai langsung naik 20%. Jika sebelumnya aksi gadai hanya senilai Rp100 juta per hari, belakangan aksi gadai tembus Rp120 juta. Sementara itu, perhiasan emas masih mendominasi barang berharga yang digadai. Di Pegadaian Syariah sendiri persentase perhiasan emas mencapai 95% dari total barang berharga yang masuk Pegadaian.