News
Senin, 29 Januari 2024 - 13:47 WIB

Pasca-Kunjungan 3 Capres ke Keraton Yogyakarta, Jokowi Ikut Temui Sri Sultan

Anshary Madya Sukma  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi berbincang dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat meninjau Jembatan Kretek II di Bantul, DIY, Jumat (2/6/2023). (Istimewa/Biro Pers Setpres/Rusman)

Solopos.com, JAKARTA — Belakangan gerak-gerik Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi sorotan seusai ‘mendeklarasikan’ bahwa Pemimpin Negara RI diperbolehkan berkampanye dan memihak sesuai UU yang berlaku.

Dilansir Bisnis.com, ambil contoh, agenda Jokowi yang disorot adalah saat melakukan pertemuan dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X di Keraton Kilen, Yogyakarta.

Advertisement

Bukan tanpa sebab pertemuan itu disorot publik karena dinilai sarat akan politis. Pasalnya, menjelang Pemilu 2024, ketiga calon presiden telah bertemu dengan tersebut.

Capres yang pertama bertemu Sultan adalah Ganjar Pranowo pada (27/12/2023). Dia mengatakan bahwa pertemuannya dengan Sultan untuk bersilaturahmi sekaligus meminta restu menjelang Pilpres 2024.

Advertisement

Capres yang pertama bertemu Sultan adalah Ganjar Pranowo pada (27/12/2023). Dia mengatakan bahwa pertemuannya dengan Sultan untuk bersilaturahmi sekaligus meminta restu menjelang Pilpres 2024.

“Tentang perkembangan bangsa dan negara. Saya kan sekolah di sini, lama di sini, beliau sesepuh yang banyak nasihatnya. Situasi kondisi hari ini yang harus kita jaga kondusivitas. Intinya itu saja,” ungkap Ganjar.

Kemudian, pada Selasa (21/1/2024) capres nomor urut 2, Prabowo Subianto melakukan sowan ke Sri Sultan HB X.

Advertisement

“Tadi minta pandangan-pandangan dari beliau. Jadi sesuai budaya kita, kalau mau masuk ke suatu tempat kami datang ke yang paling tua. Jadi kami mohon izin gitu untuk masuk ke DIY,” ujar Prabowo usai pertemuan tertutup itu. D

alam pertemuan ini, Sri Sultan HB X menegaskan bahwa dirinya tetap bersikap netral pada Pilpres 2024. Meskipun begitu, Sultan juga mempersilakan semua pasangan Capres dan Cawapres berkampanye di DIY.

Selang tiga hari kemudian, Anies Baswedan menjadi capres terakhir yang mengunjungi Sri Sultan HB X. Dia mengatakan selaku orang yang bertumbuh kembang di Yogyakarta, merasa perlu untuk meminta restu dan doa kepada Sri Sultan.

Advertisement

“Kami mendapatkan kehormatan diterima oleh Ngarsa Dalem, Sri Sultan Hamengku Bowono X, sebuah silaturahmi saya sebagai kawula Yogya yang tumbuh besar di Yogya yang sekarang bekerja, berkarier di Jakarta dan sedang mendapatkan amanah mengikuti proses kontestasi pemilihan presiden,” kata Anies. Setelah serangkaian pertemuan dengan ketiga capres itu, pada Minggu (28/1/2024)

Jokowi juga bertemu dengan Sri Sultan HB X.

Dalam hal ini, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menegaskan bahwa pertemuan itu hanya salah satu agenda kunjungan kerja ke berbagai daerah.

Advertisement

Lebih lanjut, Ari menegaskan bahwa kunjungan itu tidak bermuatan politis karena Kepala Negara hingga saat ini belum ada rencana berkampanye meskipun Undang-Undang Pemilu memperbolehkan keterlibatan Presiden dalam kampanye.

“Meskipun diperbolehkan UU Pemilu, tetapi sampai saat ini, Presiden Jokowi belum ada rencana berkampanye,” pungkas Ari.

Senada dengan Ari, Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Kridhomardowo Keraton Yogyakarta Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro menuturkan kunjungan Presiden di kediaman Sultan merupakan silaturahmi biasa.

Meskipun Notonegoro mengaku tidak tahu mengenai isi pembicaraan Presiden bersama Sultan. Namun demikian, menantu Sultan HB X itu berpesan kepada awak media agar pertemuan empat mata itu tidak diterjemahkan berlebihan.

“Ada pesan dari kami, mohon jangan dinarasikan yang enggak-enggak lah. Ngarsa Dalem dengan Bapak Presiden kan memang sering bersilaturahmi. Gitu saja,” kata Notonegoro.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Manuver Jokowi Usai Sebut Presiden Boleh Kampanye, Temui Sri Sultan hingga AHY”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif