SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SOLO–Momentum Hari Jadi ke-66 Pemkot Solo, 16 Juni 2012, dimanfaatkan oleh Pasamuan Pedagang Pasar Tradisional Surakarta (Papatsuta) untuk mempromosikan pasar tradisional di Kota Bengawan.
Serangkaian acara telah disiapkan yang direncanakan selama tiga hari mulai Kamis (14/6)-Sabtu (16/6) di tiga pasar yakni Pasar Jongke, Pasar Nusukan dan Pasar Ngarsapura.
Salah satunya, me-launching slogan baru pasar tradisional berbunyi Pasar Rerajut Ati. Launching akan digelar di Pasar Ngarsapura, Jumat (15/6) siang.
“Slogan itu merupakan akronim dari resik, ramah, jujur, tertib, aman dan simpati. Sedangkan makna filosofinya pasar tradisional sebagai ruang untuk merajut hati masyarakat, pedagang dan stakeholders. Bahwa pasar merupakan daya tahan sosial,” jelas Sekjen Papatsuta, Wiharto, saat ditemui solopos.com di Balaikota Solo, Jumat (8/6/2012).
Wiharto menambahkan rangkaian acara itu sendiri dimulai Kamis (14/6) pagi hingga siang di Pasar Jongke dengan acara Kethoprak Ngampung, Umbul Dungo Kebo Awu dan pertunjukan musik perkusi Jimbe Java Jine. Dilanjutkan Kamis sore hingga malam di Pasar Nusukan dengan acara Kethoprak Ngampung, pertunjukan perkusi dan fashion kreatif pasar tradisional di Pasar Nusukan.
Selama dua hari berikutnya, lanjut Wiharto, acara akan dipusatkan di Pasar Ngarsapura. Setelah acara launching slogan pada Jumat (15/6), akan digelar kenduri pada Sabtu (16/6). Tumpeng dalam kenduri ini dibuat dari komoditi khas masing-masing pasar tradisional. Selama dua hari itu di Pasar Ngarsapura juga digelar acara pameran forografi, lomba mewarnai untuk anak-anak, tembang kenangan, dan parade band.
“Dengan rangkaian acara ini kami ingin mempromosikan pasar tradisional ke berbagai segmen masyarakat. Pasar Ngarsapura dipilih sebagai lokasi acara karena selama ini jarang dipromosikan,” ujarnya.