SOLOPOS.COM - Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gende Ngurah Puspayoga (keempat dari kiri) dan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel (kedua dari kanan) mendengarkan penjelasan mengenai kondisi Pasar Klewer pascakebakaran dari Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Sabtu (3/1/2015), di Pasar Klewer. (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)
Pasar Klewer terbakar berdampak besar bagi sektor perekonomian. Menteri Perdagangan Rahmat Gobel menyatakan revitalisasi Pasar Klewer diprioritaskan tahun ini bersama Pasar Wonosobo.
Solopos.com, SOLO – Menteri Perdagangan (Mendag), Rachmat Gobel, mengatakan recovery pascakebakaran Pasar Klewer Solo perlu melibatkan tiga kementerian.
“Kedatangan saya di sini untuk mengecek langsung rencana revitalisasi Pasar Klewer. Revitalisasi pasar ini tanggung jawab Mendag,” ujar Rachmat ketika ditemui wartawan seusai meninjau langsung kondisi Pasar Klewer, Sabtu (3/1/2015).
Dalam kunjungan itu, Mendag mengajak Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga karena persoalan itu menyangkut nasib UKM di Pasar Klewer yang menjadi korban kebakaran.
“Sebelumnya kami mengecek kondisi Pasar Wonosobo yang terbakar. Kedua pasar yang terbakar di Jateng itu masuk prioritas untuk direvitalisasi tahun ini,” kata dia.
Ditanya mengenai anggaran yang dikucurkan pusat, dia menjelaskan belum dapat dipastikan karena yang terbakar tidak hanya Pasar Klewer tetapi juga Pasar Wonosobo. Dia menjelaskan kebutuhan anggaran revitalisasi baru dihitung.
Ditemui terpisah, Menteri Koperasi dan UKM, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk segera membuat pasar darurat. Selain itu, pihaknya meminta kepada perbankan untuk memberikan keringanan kepada pedagang dalam mengangsur.
“Tidak mungkin mereka [pedagang] bisa mengangsur karena tidak berjualan. Ini yang harus diperhatikan para perbankan,” kata Puspayoga kepada wartawan, Sabtu.
Dia menambahkan kementeriannya saat ini sedang dalam tahap membicaraan apa yang bisa dibantu dalam kebakaran Pasar Klewer. Dia mencontohkan, seperti yang dilakukan di Pasar Wonosobo pedagang butuh modal kerja sekitar Rp1 miliar.