News
Selasa, 31 Juli 2018 - 23:00 WIB

Partai Demokrat Mudah Disetir

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO&nbsp;</strong>&mdash; Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara terkait manuver politik yang dilakukan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.</p><p>Kedua partai itu menyiratkan akan membangun koalisi politik pada pemilu presiden tahun depan. Terkait itu, Jusuf Kalla mengatakan dalam politik tidak ada kawan dan lawan abadi.</p><p>&ldquo;Yang abadi kepentingan. Kepentingan untuk maju, kepentingan untuk menang, kepentingan untuk jadi presiden. Jadi semua mungkin saja. Jadi koalisi itu cocok-cocokan. Memang pada pemilu 2014 Partai Demokrat lebih netral, jadi mudah untuk ke kiri dan ke kanan sekarang,&rdquo; ujarnya di Istana Wakil Presiden RI, Selasa (31/7/2018).</p><p>Dia menilai, langkah berkoalisi memang harus ditempuh partai-partai yang ingin mengusung calon presiden dan wakilnya pada 2019 untuk memenuhi syarat ambang batas pencalonan 20% suara di DPR.</p><p>Sehingga, kata dia, dapat diperkirakan ada dua calon pasangan yang berkontestasi pada pemilu presiden 2019. &ldquo;Jadi perlu perundingan, <em>power sharing</em>-nya kalau pemilu menang,&rdquo; ujarnya.</p><p>Seperti dihimpun <em>bisnis.com, </em>sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan balasan ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Senin (30/7)</p><p>Pertemuan itu menindaklanjuti pertemuan sebelumnya pada Selasa (24/7) di kediaman SBY. Ketika itu, keduanya membicarakan masalah pemilu presiden 2019.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif