News
Rabu, 5 September 2012 - 19:40 WIB

PARIWISATA SOLO: Stop Promosi Secara Konyol

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

ILUSTRASI (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

SOLO-—Pelaku pariwisata Kota Solo mulai banting setir menggandeng PT Taman Wisata Candi (Persero) mempromosikan potensi wisata yang dimiliki Solo. Dengan kerja sama ini, harapannya promosi Kota Solo bisa lebih luas lagi karena cara-cara promosi dilakukan langsung melalui jalur distribusi yang tepat dan efisien. Upaya untuk menarik wisatawan mancanegara (Wisman) juga harapannya bisa lebih mudah.

Advertisement

Pada pertemuan yang dilakukan pelaku pariwisata Solo, mulai dari Association of Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita), Badan Promosi Pariwisata Indonesia Solo (BPPIS) dan Garuda Indonesia Solo dengan PT TWC, di Best Western Premier Hotel, Rabu (5/9/2012), PT TWC meminta kepada industri pariwisata Solo untuk berhenti berpromosi dengan cara-cara konyol atau tidak efektif dan efisien.

Menurut Marketing Director PT TWC, Agus H Canny, berpromosi dengan menyebar leaflet serta berbondong-bondong ke acara travel mart, menjadi cara promosi yang dinilai tidak efektif. Karena, cara-cara semacam itu sulit bisa terjadi transaksi.

Advertisement

Menurut Marketing Director PT TWC, Agus H Canny, berpromosi dengan menyebar leaflet serta berbondong-bondong ke acara travel mart, menjadi cara promosi yang dinilai tidak efektif. Karena, cara-cara semacam itu sulit bisa terjadi transaksi.

PT TWC, sudah tiga tahun terakhir ini membangun jalur distribusi promosi pariwisata atau network ke seluruh lapisan dunia.

“Nilai network yang sudah kami bangun mungkin mencapai angka Rp18 miliar. Network ini harapannya bisa digerakkan semaksimal mungkin,” kata Agus, kepada wartawan, Rabu.

Advertisement

“Dalam promosi tersebut, akan disebutkan bahwa pusat heritage ada di Kota Solo.”

Di Singapura pun, rencananya mereka akan fokus mempromosikan Sangiran.

“Sangiran saja yang jadi fokus. Nanti potensi wisata yang lainnya pasti akan kena imbasnya. Kalau semua disebutkan dalam promosi, malah tidak fokus.”

Advertisement

Ketua BPPIS, Hidayatullah Albanjari mengatakan siap merubah strategi pemasaran pariwisata Kota Solo.

“Khususnya untuk wisman, tidak lagi dengan leaflet atau ikut travel mart. Cukup memanfaatkan jalur-jalur distribusi dan membuat join activities.”

Jaringan distribusi yang di miliki TWC sangat luas. Bahkan, menurut General Manager (GM) Garuda Indonesia Solo, Flora Izza, TWC punya target menginformasikan potensi-potensi wisata ke 10.000 sekolah di Indonesia. Di luar negeri, jaringan TWC juga sangat kuat terutama dengan Visit Indonesia Tourism Office (VITO) dan agen perjalanan Garuda Indonesia yang ada di luar negeri.

Advertisement

“Dengan kerja sama dengan TWC, harapannya juga bisa menarik wisman untuk datang ke Solo. Karena Solo punya Sangiran, sebuah potensi yang bisa dikombinasikan dengan potensi wisata candi, seperti prambanan, borobudur dan lain-lain.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif