News
Rabu, 19 April 2023 - 13:40 WIB

Panglima TNI: Siaga Tempur di Papua Lawan KKB Tak Akan Tambah Pasukan

Newswire  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (tengah) berbincang dengan keluarga prajurit usai upacara pemberangkatan satgas Pamtas RI-Papua Nugini ke wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/3/2023). Sebanyak 450 prajurit Raider Yonif 200/Bhakti Negara Kodam II/Sriwijaya dan 400 prajurit Yonif 133/Yudha Sakti Kodam I/Bukit Barisan diberangkatkan menuju Provinsi Papua dan Papua Barat dengan menggunakan KRI Banda Aceh-593 untuk menjalankan tugas menjaga keamanan bersama dengan satuan-satuan lainnya selama 12 bulan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp.

Solopos.com, TIMIKA — Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan tidak ada penambahan prajurit dan alutsista di Papua terutama setelah adanya penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Mugi-man, Nduga, Papua Pegunungan.

Laksamana Yudo menjelaskan kebijakan yang ada rotasi pasukan di Papua, terutama untuk mereka yang telah cukup lama bertugas di Bumi Cenderawasih.

Advertisement

“Tidak ada penambahan pasukan, yang ada adalah rotasi, termasuk pasukan (yang ada di Nduga) ini hampir setahun bertugas, tentunya ini akan kami tarik dan rotasi dengan pasukan yang baru,” kata Panglima TNI di Lanud Yohanis Kapiyau, Timika, Papua, Selasa (18/4/2023), yang rekamannya disiarkan Pusat Penerangan TNI di Jakarta.

Ia menjelaskan rotasi prajurit merupakan kebijakan yang biasa dilakukan oleh TNI.

Advertisement

Ia menjelaskan rotasi prajurit merupakan kebijakan yang biasa dilakukan oleh TNI.

“Kemarin saya lepas sekitar 1.200 (prajurit) itu dari Medan, Palembang, Kalimantan Tengah, Makassar, Surabaya. Itu juga sama rotasi, cuma di daerah-daerah yang bukan daerah rawan,” kata Laksamana Yudo.

Di lokasinya yang sama, dia mengatakan rotasi itu juga menjadi bentuk penyegaran, dan meningkatkan semangat prajurit.

Advertisement

Untuk alutsista, Panglima TNI juga menegaskan tidak ada penambahan alat-alat berat dan persenjataan.

Alutsista yang digunakan untuk operasi di Papua saat ini adalah helikopter, yang fungsinya mengangkut logistik, dan evakuasi medis terutama di daerah-daerah yang medannya cukup berat dilalui dengan angkutan darat.

“Kami tidak menambah alutsista, alutsista yang ada untuk angkutan,” kata Yudo.

Advertisement

Panglima TNI meningkatkan status operasi, yang mulanya menggunakan pendekatan halus (soft approach) menjadi siaga tempur, khususnya di daerah-daerah yang dinilai rawan teror KKB.

Langkah itu ditempuh oleh Yudo setelah KKB menyerang pasukan TNI, Sabtu (15/4/2023), yang menyebabkan satu prajurit gugur, tiga kena luka tembak, dan satu luka karena terjatuh.

Di lokasi penyisiran itu, ada 36 prajurit TNI yang mencari keberadaan pilot Susi Air, Phillip Mehrtens, yang disandera oleh KKB sejak Februari 2023.

Advertisement

Empat prajurit yang luka-luka itu pada Selasa telah dievakuasi oleh TNI dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Sementara itu, untuk evakuasi jenazah satu prajurit yang gugur, yaitu Pratu Miftahul Arifin dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna belum dapat dilakukan, karena terkendala cuaca. Evakuasi jenazah Pratu Arifin berlanjut Rabu (19/4/2023).

 

Sumber: Antara

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif