News
Jumat, 16 April 2021 - 18:47 WIB

Panen Perdana Klaster Tambak KKP Hasilkan Udang Kualitas Ekspor

Bc  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panen Perdana percontohan klaster tambak udang yang digagas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Kecamatan Kertajadi, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. (Istimewa)

Solopos.com, CIANJUR – Panen Perdana percontohan klaster tambak udang yang digagas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Kecamatan Kertajadi, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat menghasilkan 30 ton udang berkualitas ekspor.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto menerangkan produksi udang vaname di Cianjur selama ini menerapkan prinsip cara budidaya ikan yang baik (CBIB). Sehingga udang yang dihasilkan terjamin kualitas dan traceability-nya.

Advertisement

"Sudah berkualitas ekspor, karena sudah memenuhi persyaratan-persyaratan dari sistem cara budidaya ikan yang baik. Biosecurity-nya, traceability-nya, yaitu bisa ditelusuri benihnya dari mana, sudah berserifikat atau belum, bebas penyakit atau tidak. Demikian juga pakannya sudah terdaftar. Semua sudah memenuhi persyaratan food safety, food security," ujar Dirjen Slamet di lokasi, Kamis (15/4/2021).

Percontohan tambak klaster di Kecamatan Kertajadi luasnya sekitar 4 hektare terdiri dari 15 kolam. Total panen diperoleh sekitar 30 ton dengan nilai sekitar Rp2,1 miliar. Tambak ini dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mandiri dengan pengawalan teknologi dari Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang.

Advertisement

Percontohan tambak klaster di Kecamatan Kertajadi luasnya sekitar 4 hektare terdiri dari 15 kolam. Total panen diperoleh sekitar 30 ton dengan nilai sekitar Rp2,1 miliar. Tambak ini dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mandiri dengan pengawalan teknologi dari Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang.

Baca juga: Jateng Ekspor 584 Ton Produk Perikanan, Rajungan Paling Diminati

Slamet berharap keberhasilan percontohan tambak klaster ini menumbuhkan minat masyarakat Cianjur khususnya yang ada di pesisir selatan, untuk menekuni budidaya udang. Sebab tidak hanya potensi pasarnya yang besar, proses produksinya juga lebih mudah. Lantaran sudah ada teknologi pendukung.

Advertisement

"Kita punya misi bahwa tambak udang yang kita buat ini dicontoh masyarakat hingga berkembang secara berkelanjutan. Baik dari sisi ekosistem, lingkungan maupun berkelanjutan secara sosial ekonomi," ungkap Slamet.

Baca juga: Terobosan untuk Keberlanjutan Perikanan Budidaya, KKP Lakukan Ini

Prinsip Berkelanjutan

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta jajarannya menggenjot produktivitas udang nasional. Peningkatan produksi sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Produktivitas ini harus dibarengi dengan prinsip keberlanjutan sehingga kelestarian lingkungan tetap terjaga.

Advertisement

Selain di Cianjur, KKP membangun empat percontohan klaster tambak udang vaname sepanjang tahun 2020. Tersebar di Buol (Sulawesi Tengah), Sukamara (Kalimantan Tengah), Lampung Selatan (Lampung) dan di Aceh Timur (Aceh). Sementara untuk tahun ini, akan dibangun lima lagi di Pemalang (Jawa Tengah), Kutai Kartanegara (Kaltim), Aceh Tamiang (Aceh), Takalar (Sulsel) dan Sumbawa (NTB).

"Sejak awal kita membuat konstruksi (tambak) melibatkan masyarakat. Dengan peningkatan kapasitas SDM masyarakat dari BLUPPB Karawang. Nanti pun tetap kita bina, jangan sampai mereka kendor tidak disiplin. Ini baru satu siklus, masih panjang perjalanan ini," imbau Slamet.

Sebagai informasi, percontohan tambak udang klaster di Desa Cidaun ini merupakan kolaborasi KKP dengan Perum Perhutani. KKP menyiapkan infrastruktur dan bimbingan teknis, sementara Perhutani menyediakan lahan.

Advertisement

Anggota Komisi IV DPR RI Endang Setyowati yang turut serta dalam kegiatan panen mengapresiasi dukungan yang diberikan KKP dan Perhutani kepada masyarakat. Program tambak udang ini terbukti mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Desa Cidaun dan sekitarmya.

"Saya sangat bangga dengan sinergitas KKP dan Perhutani. Karena di sinilah letak pemberdayaan ekonomi lokal sebagai penyangga ekonomi nasional," ujar Endang.

Udang Vaname kualitas ekspor hasil panen tambak klaster. (Istimewa)

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif