News
Jumat, 2 Desember 2022 - 19:30 WIB

Pamit Pulang, Tim SAR UNS Ditangisi Puluhan Anak Korban Gempa Cianjur

Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan anak menangis saat Tim SAR UNS berpamitan pulang setelah 10 hari bertugas di Kampung Karamat, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (1/12/2022). (Tim SAR UNS)

Solopos.com, CIANJUR — Tim SAR UNS ditangisi puluhan anak korban gempa saat berpamitan pulang ke Solo setelah bertugas di Cianjur, Jawa Barat selama 10 hari sejak Selasa (22/11/2022).

Anak-anak tersebut merasa kehilangan karena sebelumnya dihibur selama 10 hari.

Advertisement

Video puluhan anak yang menangis sembari melambaikan tangan kepada Tim SAR UNS tersebar ke sejumlah grup Whatsapp.

Koordinator Tim SAR UNS Kloter 1 yang bertugas ke Cianjur, Emon Prasetyo, saat dimintai konfirmasi Solopos.com membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Advertisement

Koordinator Tim SAR UNS Kloter 1 yang bertugas ke Cianjur, Emon Prasetyo, saat dimintai konfirmasi Solopos.com membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Baca Juga: Terkini Korban Gempa Cianjur: 329 Orang Meninggal, 11 Masih Dicari

Ia menyatakan Tim SAR UNS bertugas di Kampung Karamat, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Cianjur. Di kampung tersebut korban jiwa sedikit namun banyak rumah yang roboh.

Advertisement
Puluhan anak berfoto bersama Tim SAR UNS di lokasi pengungsian Kampung Karamat, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (1/12/2022). (Tim SAR UNS)

“Iya benar, memang mereka menangis karena 10 hari kami bersama. Teman-teman yang bagian trauma healing bermain dengan mereka lebih dari sepekan, jadi saat dipamiti pulang anak-anak tersebut menangis,” ujar Emon, Jumat (2/12/2022).

Baca Juga: Donasi untuk Korban Gempa Cianjur dari Karanganyar Terkumpul Rp402 Juta

Emon menjelaskan, total ada 15 orang yang bertugas di kloter pertama Tim SAR UNS di Cianjur.

Advertisement

Mereka tiba di lokasi gempa pada hari kedua, Selasa (22/11/2022).

Tim SAR UNS kloter pertama terdiri atas dua dokter bedah dari PPDS Ortopedi, tiga dokter umum, tiga psikolog untuk trauma healing, tiga bidan dan empat sukarelawan.

Baca Juga: Gempa Cianjur Melemah, Korban Meninggal Tercatat 327 Jiwa

Advertisement

“Jadi di lokasi tempat kami bertugas korban jiwa sedikit cuma rumah roboh banyak. Jadi anak-anak ini dikumpulkan di tenda pengungsian dan dihibur oleh teman-teman psikolog. Jadi 10 hari bersama-sama terjalin hubungan dekat sehingga saat ditinggal anak-anak itu menangis semua,” katanya.

Emon melanjutkan, tim pertama SAR UNS selesai bertugas dan langsung disusul tim kedua pada Kamis (1/12/2022).

“Kalau tim kedua ini ada ahli forensik bangunan juga. Jadi mereka akan mendampingi warga tentang bangunan-bangunan mana yang masih layak dan mana yang tidak. Termasuk juga memberi masukan ke depan bangunan yang didirikan seperti apa agar tidak terjadi kefatalan jika ada gempa,” tutup alumnus Fakultas Ekonomi UNS ini.

Baca Juga: Label Donatur Gereja untuk Korban Gempa Dicopoti, Ridwan Kamil Murka

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif