News
Sabtu, 21 Maret 2020 - 12:12 WIB

Pakar Ekonomi UNS Solo: Rupiah Anjlok Akibat Corona

Devi Sri Mulyani  /  Bisnis.com  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang. (Reuters)

Solopos.com, SOLO – Pakar ekonomi UNS Solo, Riwi Sumantya, menyoroti nilai tukar rupiah anjlok akibat pandemi virus corona. Dia amat prihatin melihat nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat.

Saat ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menyentuh angka Rp16.000. Hal ini menjadi yang terlemah dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Advertisement

Pakar ekonomi UNS Solo itu menilai pelemahan rupiah berdampak terhadap roda perekonomian di Indonesia.

Kisah Dokter Pengungkap Bahaya Covid-19, Kecurigaan Berakhir Penghargaan

Advertisement

Kisah Dokter Pengungkap Bahaya Covid-19, Kecurigaan Berakhir Penghargaan

Rupiah anjlok tersebut tentu menimbulkan dampak yang berbeda terhadap setiap orang. Salah satunya kenaikan harga barang impor.

“Jika bahan baku atau barang yang didapat merupakan impor, maka akan berdampak pada harga jual. Berarti untuk menutup biaya produksi, maka harga jualnya harus naik,” katanya dalam keterangaan tertulis seperti dilansir Bisnis.com, Sabtu (21/3/2020).

Advertisement

Saat harga barang naik, maka hal tersebut akan berdampak pada penurunan daya beli masyarakat. Hal itulah yang pada akhirnya memenngaruhi pergerakan ekonomi.

“Ketika naik, apakah daya beli masyarakat ada? Jika daya beli masyarakat rendah atau bahkan tidak ada, maka barang tersebut tidak laku. Inilah yang akan mempengaruhi pergerakan ekonomi kita,” sambung dia.

Sejumlah Sektor Rugi

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang anjlok juga menyebabkan berbagai sektor mengalami kerugian. Salah satunya yakni sektor yang menggantungkan bahan baku dari luar negeri. Seperti sektor  industi manufaktur, farmasi, dan pakan ternak.

Advertisement

Meski demikian, Riwi Sumantya menilai tetap ada beberapa pihak yang juga diuntungkan meski rupiah anjlok. Layaknya pelaku industri mebel dan batu bara yang mengekspor produk ke luar negeri.

Virus Corona Mewabah, Warga AS Malah Panic Buying Senjata Api

Jika kondisi Indonesia terus seperti ini, maka Riwi memprediksi nilai rupiah bisa anjlok jauh di atas Rp16.000.

Advertisement

“Apabila keadaan Indonesia masih seperti ini, Covid-19 belum segera teratasi saya memprediksikan bahwa nilai rupiah bisa melebihi angka Rp16.000 dan itu sudah terbukti hari ini,” tambahnya.

Dia pun mengimbau masyarakat tidak melakkukan aksi gila-gilaan seperti pannic buying dan panic selling agar nilai tukar rupiah tak semakin merosot.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif