News
Kamis, 10 Desember 2020 - 09:20 WIB

Pakai Tenaga Nuklir, Matahari Buatan China Berhasil Menyala

Indah Pranataning Tyas  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BEIJING — China berhasil menyalakan reaktor fusi nuklir matahari buatan untuk pertama kalinya. Reaktor tersebut menandai kemajuan besar dalam kemampuan penelitian tenaga nuklir negara itu.

5 Kasus Guru Silat Cabul, Ada yang Pakai Modus Transfer Tenaga Dalam

Advertisement

Melansir Daily Star, Selasa (7/12/2020) reaktor fusi nuklir ini diberi nama Reaktor HL-2M Tokamak, ialah perangkat penelitian eksperimental fusi nuklir terbesar dan tercanggih di China. Para ilmuwan berharap perangkat tersebut berpotensi membuka sumber energi bersih yang kuat.

Reaktor ini menggunakan medan magent yang kuat untuk memadukan plasma panas. Reaktor ini dilaporkan dapat mencapai suhu lebih dari 150 juta derajat Celcius.

Terletak di barat daya Provinssi Sinchuan dan selesai akhir tahun lalu, reaktor ini sering disebut sebagai matahari buatan karena suhu yang panas dan tenaga yang dihasilkan sangat besar.

Advertisement

Viral di Tiktok: Bocah Penjual Tisu Cantik Bak Blasteran Bule

Menurut laporan People’s Daily pengembangan energi fusi nuklir tidak hanya sebagai cara untuk menyelesaikan kebutuhan energi strategis China, tetapi juga memiliki tujuan besar untuk pengembangan energi dan ekonomi nasional China yang berkelanjutan di masa depan.

Ilmuan China sendiri telah berkeja mengembangkan versi yang lebih kecil dari reaktor fusi nuklir sejak tahun 2006. Mereka berencana untuk menggunakan perangkat tersebut bekerja sama dengan para ilmuwan yang bekerja pada Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional, yang merupakan proyek penelitian fusi nuklir terbesar di dunia yang berbasis di Prancis.

Advertisement

Proyek tersebut diharapkan akan selesai pada tahun 2025. Reaktor fusi nuklir ini sendiri menggabungkan inti atom untuk menciptakan energi dalam jumlah besar. Hal ini berbanding terbali dari proses fisi yang digunakan dalam senjata atom dan pembangkit listrik ternaga nuklir, yang membaginya menjadi fragmen.

Diawetkan Posisi Duduk, Jenazah Ditolak Masuk Ke Pemakamannya Sendiri

Tidak seperti fisi, fusi tidak mengeluarkan gas rumah kaca dan mengurangi risiko kecelakaan atau pencurian atom. Namun, untuk mencapai hal tersebut sangatlah sulit dan sangat mahal, yang diperkirakan membutuhkan biaya sebesar $22.5 miliar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif