News
Selasa, 21 Maret 2017 - 19:30 WIB

PABRIK SEMEN KENDENG : Patmi Tak Terlihat Sakit, Tapi Kejang Setelah Mandi

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah petani penolak pabrik semen di Pegunungan Kendeng eks Keresidena Pati beristirahat dengan kaki terpasung semen di Kantor LBH, Jakarta, Sabtu (18/3/2017). (JIBI/Solopos/Antara/M. Agung Rajasa)

Patmi tak menunjukkan tanda sakit selama aksi semen kaki menolak Pabrik PT Semen Indonesia.

Semarangpos.com, SEMARANG — Peserta aksi semen kaki atau Dipasung Semen 2, Patmi, 48, yang meninggal dunia Selasa (21/3/2017) dini hari WIB, sebelumnya tidak menunjukkan gejala sakit. Menurut Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), Gunretno, Padmi bahkan sempat terlihat bersenda gurau dengan rekan-rekannya yang turut serta dalam aksi penolakan pabrik PT Semen Indonesia di kawasan Pegunungan Kendeng.

Advertisement

“Enggak ada tanda-tanda sebelumnya kalau dia sakit. Tiba-tiba, saat mau istirahat dia mengaku badannya tidak enak dan meninggal dunia,” ujar Gunretno saat dihubungi Semarangpos.com, Selasa sore.

Padmi merupakan salah satu dari 55 warga di sekitar Pegunungan Kendeng yang melakukan aksi Dipasung Semen 2 di depan Istana Merdeka, Jakarta, sejak Kamis (16/3/2017). Ia menyusul rekan-rekan sesama warga Pegunungan Kendeng yang lebih dulu melakukan aksi mengecor kaki dengan semen sejak Senin (13/3/2017).

Namun, setelah perwakilan dari warga penolak semen itu bertemu dengan Kepala Staf Kantor Kepresidenan, Teten Masduki, Patmi bersama puluhan warga lainnya disuruh pulang ke kampung halaman. Oleh karenanya, cor semen yang ada di kaki warga Desa Larangan, Kecamatan Tambakromo, Pati itu pun dilepas.

Advertisement

Ia pun kemudian mandi dan bersiap pulang. Selepas mandi itu, Padmi mengalami kejang-kejang dan muntah. Ia pun dilarikan ke RS St. Carolus, Salemba, Jakarta. Namun di tengah perjalanan, Padmi menghembuskan nafas terakhirnya.

“Saat ini kami tengah mengantar jenazahnya kembali ke Pati. Ini baru di dalam ambulans, sedang perjalanan,” imbuh Gunretno.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif