News
Jumat, 26 Mei 2023 - 19:27 WIB

Osteoporosis Lebih Sering Dialami Perempuan, Begini Cara Pencegahannya

Anik Sulistyawati  /  Brand Content  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Osteoporosis atau yang sering disebut oleh tulang keropos sering dialami perempuan lanjut usia. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO — Osteoporosis atau yang sering disebut oleh tulang keropos adalah suatu kondisi dimana tulang mengalami penurunan jumlah masa serta penipisan.

Melansir dari laman resmi Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Solo, rso.go.id, Jumat (26/5/2023), osteoporosis sering terjadi pada usia 50 tahun ke atas terutama perempuan.

Advertisement

Data Kemenkes RI mencatat prevalensi osteoporosis di Indonesia sebesar 23% pada wanita berusia 50-80 tahun, dan 53% pada wanita berusia 80 tahun ke atas.

Kondisi ini dapat menyebabkan dari gejala yang paling ringan seperti nyeri saat berjalan atau saat tulang digerakkan, hingga yang fatal seperti patah tulang dikarenakan tulang mengalami kerapuhan.

Advertisement

Kondisi ini dapat menyebabkan dari gejala yang paling ringan seperti nyeri saat berjalan atau saat tulang digerakkan, hingga yang fatal seperti patah tulang dikarenakan tulang mengalami kerapuhan.

Adapun lokasi tulang yang sering mengalami efek dari kerapuhan ini yaitu pada tulang belakang bagian bawah, tulang pinggul, dan pergelangan tangan.

Macam-macam osteoporosis

1. Osteoporosis Primer

Osteoporosis primer, atau yang biasa disebut dengan osteoporosis tipe 1, merupakan osteoporosis yang umumnya paling banyak terjadi karena terjadi pada wanita usia lanjut atau mulai memasukki fase menopause.

Advertisement

2. Osteoporosis Sekunder

Adapun osteoporosis sekunder atau yang biasa disebut osteoporosis tipe 2 adalah osteoporosis yang disebabkan oleh penyakit atau konsumsi obat-obatan tertentu. Beberapa penyakit yang rentan terserang osteoporosis tipe ini antara lain diabetes, lupus, ginjal, liver, dan kelainin bawaan lahir.

Faktor risiko dan gejala dini osteoporosis

Osteoporosis dapat terjadi oleh siapa saja dengan faktor yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui factor risiko serta gejal dini penderita osteoporosis:

Gejala dini:

Diagnosis Osteoporosis

Beberapa metode pemeriksaan untuk menentukan seseorang dapat dinyatakan mengidap osteoporosis:

Advertisement

Cara mencegah osteoporosis:

1. Asupan gizi tinggi kalsium dan makanan bergizi

Kalsium direkomendasikan sebanyak 1.000 mg untuk wanita berusia 19-50 tahun dan ibu hamil serta menyusui, 1000 mg untuk pria 17-70 tahun, 1200 mg bagi pria diatas 70 tahun.

Bagi wanita lansia dianjurkan untuk memenuhi asupan kalsium sebanyak 1.200 mg. Kita bisa mendapatkan kalsium dari beberapa jenis makanan atau minuman seperti susu kedelai/susu almond, tempe, tahu, ikan, kacang-kacangan dan brokoli.

2. Mencukupi vitamin D

Direkomendasikan agar vitamin D dikonsumsi sebanyak 600-800 IU. Diketahui vitamin D berfungsi untuk meningkatkan kada penyerapan kalsium di dalam usus serta mengatur kadar kalsium agar tidak terlalu rendah dan Kesehatan tulang akan tetap terjaga dan terbebas dari osteoporosis.

Advertisement

Cara paling sederhana adalah berjemur di pagi hari setiap 5-15 menit setiap 2-3 kali seminggu. Jangan lupa untuk melindungi tubuh dengan tabir surya (sunblock) agar terhindar dari kanker kulit. Vitamin D dapat diperoleh dari berbagai jenis sumber makanan dan minuman seperti susu dan ikan-ikanan. Kita juga dapat mengonsumsi suplemen vitamin D setiap harinya untuk tetap mempertahankan kadar vitamin D dalam tubuh.

3. Olahraga teratur dan aktif bergerak

Olahraga secara teratur dapat meningkatkan massa otot dan mengurangi risiko fraktur sebesar 40%. Untuk mengurangi risiko osteoporosis, olahraga dengan intensitas gerak ringan-sedang sangat disarankan, seperti jalan sehat, senam, yoga, bersepeda, dan berenan.

4. Hindari rokok dan minuman alkohol, serta kafein yang berlebih

Kebiasaan merokok, minum alkohol, sampai mengkonsumsi minuman kafein seperti kopi dalam frekuensi sering akan berdampak pada kesehatan tulang. Diketahui zat nikotin didapatkan di dalam rokok memberikan efek toksik langsung pada osteoblast yang akan menyebabkan meningkatnya risiko patah tulang.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif