Solopos.com, MALANG – Kasus Ospek ITN Malang berbuntut panjang. Polisi akhirnya membentuk tim khusus untuk menyelidiki kematian Fikri Dolasmantay Surya. Fikri mahasiswa baru jurusan Planologi ITN diduga tewas akkibat kekerasan fisik dalam ospek jurusan Planologi ITN Malang.
Gelar perkara juga dilakukan untuk menemukan bukti baru atas kejanggalan kematian mahasiswa jurusan Planologi asal NTB itu.
“Gelar perkara sudah kami lakukan. Hasilnya ada tim khusus menyelidiki kasus ini,” terang Kasubaghumas Polres Malang AKP Ni Nyoman kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (10/12/2013) sebagaimana ditulis Detik.com.
Nyoman mengungkapkan, tim khusus akan bekerja secepatnya. Diawali memanggil pihak-pihak yang terlibat selama ospek yang dikemas dalam Kemah Bakdi Desa (KBD) digelar.
“Saksi-saksi akan kita periksa, termasuk tim medis yang menangani korban,” ungkapnya.
Hasil pemeriksaan itu lanjut dia, akan menjadi bahan gelar perkara selanjutnya. “Nanti akan akan gelar perkara lagi, dari hasil pemeriksaan saksi-saksi itu,” jelasnya.
Menurut dia, Polres Malang masih berpegang pada laporan polisi yang masuk tanggal 12 Oktober 2013 terkait kematian korban.
Laporan itu diterima oleh Polsek Sumbermanjing Wetan dari panitia KBD. “Kemudian kami tangani, untuk membawanya ke rumah sakit,” ceritanya.
Namun, kata dia, upaya polisi untuk menyelidiki kematian korban lebih dalam terganjal keputusan keluarga yang menolak autopsi.
“Jadi hanya visum luar saja berdasar permintaan keluarga diwakili paman korban, yang sebelumnya membuat surat pernyataan ditanda tangani juga oleh dosen pembimbing,” urai Nyoman.
Karena itu, Polres Malang harus melakukan gelar perkara untuk menemukan adanya pelanggaran pidana atas kejadian tersebut. “Hasilnya bagaimana, tunggu saja,” pungkas Nyoman.