News
Rabu, 18 Desember 2013 - 11:07 WIB

OSPEK ITN MALANG : Hari Ini, Polres Malang Berencana Tetapkan Tersangka

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Fikri Dolasmantya Surya (Facebook)

Solopos.com, MALANG – Polisi telah melakukan serangkaian penyelidikan mengusut kasus Ospek ITN Malang. Polres Malang berjanji, Rabu (18/12/2013) ini akan menetapkan tersangka dalam kasus kematian Fikri Dolasmantya Surya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Fikri meninggal diduga karena tindak kekerasan dalam Ospek ITN Malang.

Advertisement

“Tidak menutup kemungkinan akan adanya tersangka,” kata Kasatreskrim Polres Malang AKP Aldy Sulaeman ditemui detikcom di kampus ITN Jalan Sigura-gura, Kota Malang, Senin (16/12/2013).

Aldy menegaskan, hasil pemeriksaan para saksi, akan dibahas pada gelar perkara selanjutnya. Pada saat itulah penetapan tersangka akan dilakukan. Senin dan Selasa kemarin lanjutnya masih dilakukan pemeriksaan.

Advertisement

Aldy menegaskan, hasil pemeriksaan para saksi, akan dibahas pada gelar perkara selanjutnya. Pada saat itulah penetapan tersangka akan dilakukan. Senin dan Selasa kemarin lanjutnya masih dilakukan pemeriksaan.

Ditanya apa dasar penyidik dalam penetapan tersangka. Menurut dia, ada dua kemungkinan, melalui hasil autopsi, jika keluarga setuju atau adanya perbuatan melawan hukum ketika proses kemah bakti desa atau Ospek ITN Malang digelar.

Ditanya kemungkinan penerapan Pasal 359 KUHP tentang adanya kelalaian hingga menyebabkan orang sakit atau meninggal dunia? Aldy belum berani memastikannya.

Advertisement

Ia menduga, dalam proses KBD tidak menutup adanya kelalaian hingga jatuh korban. Meski begitu, terlalu dini untuk menyimpulkan ke arah situ. Sebelum pihaknya melengkapi berkas pemeriksaan para saksi. “Iya kalau soal kelalaian, itu biar jelasnya dari hasil pemeriksaan saja,” sahutnya.

Sebelumnya, Selasa (17/12/2013) kemarin sebanyak 110 panitia dimintai keterangan. Sementara itu keluarga Fikri menolak pembongkaran makam Fikri.

Makam Fikri akan dibongkar guna mencari bukti-bukti penyebab kematian.

Advertisement

“Penyidik sudah terbang ke Malang untuk menemui langsung orangtua korban. Kami melakukan pendekatan pada keluarga agar dapat mengautopsi korban. Sementara yang di Malang itu pamannya. Jadi hari ini pendekatan ke orangtua korban,” kata Kapolda Jatim Irjen Unggung Cahyono di DPR, Jakarta, Senin (16/12/2013).

Pembongkaran makam untuk autopsi, kata Unggung, sebagai langkah untuk mencari bukti penyebab kematian Fikri saat berlangsungnya ospek yang digelar oleh civitas akademika ITN.

“Untuk cari bukti kami butuh otopsi, ya bongkar makam,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif