SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Ketua Dewan Perwakilan Daerah (PDD), Oesman Sapta Odang (OSO) menyatakan tidak setuju dengan wacana <a href="http://news.solopos.com/read/20140705/496/517523/debat-capres-2014-jokowi-jk-dan-prabowo-hatta-saling-serang" target="_blank" rel="noopener">debat capres-cawapres</a> menggunakan Bahasa Inggris. Alasannya, hal itu tidak menunjukkan rasa nasionalisme.</p><p>“Wah debat Bahasa Inggris. Orang kita negara Indonesia kok debatnya bahasa Inggris, emang mau pamer bahasa Inggris apa? Saya kira bukan keliru ya, tapi di mana rasa kebangsaan kita,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Jumat (14/9/2018).</p><p>OSO bahkan mengatakan dalam perjalanan dinas keluar negeri dirinya tetap berbahasa Indonesia. Menurutnya, itu salah satu cara untuk menunjukan rasa nasionalisme.</p><p>“Saya tidak mau bahasa Inggris. Bukan tidak mau tapi saya tunjukan saya orang Indonesia. Negara Indonesia, bangsa Indonesia, bahasa Indonesia, mengapa pakai bahasa Inggris di negara sendiri,” katanya.</p><p>Menurut dia, banyak masyarakat yang tidak akan mengerti bila debat capres-cawapres dalam <a href="http://news.solopos.com/read/20180914/496/939626/dukung-jokowi-atau-prabowo-yenny-wahid-partai-kami-diambil" target="_blank" rel="noopener">Pilpres 2019</a> menggunakan bahasa Inggris. Sebelumnya koalisi partai politik pengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengusulkan agar debat dilakukan dalam bahasa Inggris.</p><p>"Boleh juga kali ya [<a href="http://news.solopos.com/read/20180914/496/939761/kubu-prabowo-ingin-debat-bahasa-inggris-kubu-jokowi-tantang-tes-ngaji" target="_blank" rel="noopener">debat menggunakan bahasa Inggris</a>]. Ya makanya hal-hal rinci seperti itu perlu didiskusikan," kata Ketua DPP PAN Yandri Susanto di rumah pemenangan PAN, Kamis (13/9/2018).</p>