News
Senin, 25 Januari 2016 - 19:15 WIB

ORMAS GAFATAR : Polri Antisipasi Bentrok Antarwarga di Mempawah

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti (JIBI/Solopos/Antara/Vitalis Yogi Trisna)

Ormas Gafatar meresahkan masyarakat sehingga polisi melakukan upaya menjaga keamanan.

Solopos.com, JAKARTA – Aparat Polri terus menjaga keamanan dan ketertiban perkampungan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) agar tidak terjadi bentrok horizontal dengan penduduk asli di Kalimantan Barat.

Advertisement

“Anggota Gafatar sudah membuat hunian ekslusif di Mempawah Kalimantan Barat,” kata Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti ada rapat kerja antara Komisi III DPR RI dan Kapolri di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (25/1/2016).

Menurut Badrodin, isu soal Gafatar menjadi ramai ketika adanya berita soal hilangnya dr. Rica yang dilaporkan suaminya hilang dan disinyalir bergabung dengan Gafatar.

Pemberitaan media massa yang masif, kata dia, membuat isu Gafatar makin ramai dan Gafatar diketahui membangun perkampungan scara ekslusif di Kalimantan Barat.

Advertisement

“Pemberitaan media yang memberitakan kegiatan Gafatar yang negatif, memunculkan penolakan dari masyarakat asli di Kalimantan Barat,” kata dia.

Badrodin menambahkan dari hasil penyelidikan Polri diketahui Gafatar mulai menyusun struktur pemerintahannya sendiri.

Polri bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat, kata dia, sudah memulangkan sebagian besar anggota Gafatar ke daerah asalnya, antara lain Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Advertisement

Kapolda Kalimantan Barat, Brigjen Pol. Arief Sulistyanto, menambahkan situasi di perkampungan tempat tinggal anggota Gafatar kondisinya tetap kondusif.

Menurut dia, anggota Gafatar yang sudah dikembalikan ke daerahnya ada sekitar 2.500 jiwa dan anggota yang masih berada di lokasi sekitar 1.700 jiwa.

Advertisement
Kata Kunci : Mempawah Ormas Gafatar
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif