News
Selasa, 18 September 2018 - 23:40 WIB

Orang Hong Kong Pilih Tidur di McDonald's

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p lang="zxx"><b>Solopos.com, HONG KONG &ndash;</b> Memiliki rumah yang nyaman sebagai tempat beristirahat merupakan dambaan banyak orang. Setelah seharian beraktivitas, tubuh memerlukan istirahat di tempat yang nyaman. Namun, mahalnya harga rumah membuat warga Hong Kong memilih tidur di kedai McDonald’s setiap malam.</p><p lang="zxx">Jumlah pengunjung yang bermalam di kedai McDonald’s Hong Kong meningkat selama lima tahun terakhir hingga enam kali lipat. Fakta ini diperoleh dari hasil riset yang dilakukan lembaga nirlaba, Junior Chamber International.</p><p lang="zxx">Dilansir <i>Oddity Central, </i><span>Selasa (18/9/2018), periset menghitung ada 334 <a href="http://news.solopos.com/read/20180918/497/940418/tragis-gadis-di-kenya-jual-diri-demi-dapat-pembalut">orang</a> yang tidur di kedai McDonald’s dalam periode Juni-Juli 2018. Padahal, pada 2013 lalu mereka menghitung hanya sekitar 57 orang saja yang bermalam di kedai makanan cepat saji itu. </span></p><p lang="zxx"><span>Penelitian itu dilakukan dengan mengunjungi 110 gerai McDonald’s di Hong Kong yang buka selama 24 jam. Hasilnya, mereka menemukan tidak semua orang yang bermalam di kedai itu adalah tunawisma. Sekitar 70 persen pengunjung yang bermalam adalah pekerja paruh waktu dan memiliki rumah. Mereka memilih bermalam di kedai McDonald’s karena himpitan ekonomi. </span></p><p lang="zxx"><span>Biaya sewa rumah yang tinggi membuat pekerja paruh waktu memilih <a href="http://news.solopos.com/read/20180918/497/940359/95-warga-palestina-terluka-akibat-bentrok-dengan-israel">tidur</a> di kedai McDonald’s. Mereka bermalam di sana demi menghemat pengeluaran. Sebab, mayoritas rumah yang ditempati sebenarnya tidak layak huni. Sebab, ada beberapa rumah yang berlokasi di gang sempit dan tidak memiliki ventilasi. </span></p><p lang="zxx"><span>"Saya dulu sering tidur di rumah meski tidak nyaman. Tapi, setelah mengetahui saya bisa tidur di sini [kedai McDonald’s] saya memutuskan meninggalkan rumah. Lebih menyenangkan tidur di sini bersama banyak orang," kata Bibi, 62, salah satu orang yang memilih menginap di kedai McDonald’s. </span></p><p lang="zxx"><span>Hong Kong merupakan salah satu negara yang tingkat <a href="http://news.solopos.com/read/20180917/497/940021/protes-ortu-sibuk-main-ponsel-anak-anak-di-jerman-demo">ekonomi</a> warganya tidak merata. Berdasarkan data pemerintah, satu dari lima orang di Hong Kong hidup di bawah garis kemiskinan. </span></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif