“Tapi saya belum mendapat informasi nama-nama yang memperoleh medali,” kata Yohanes, yang juga pendiri APhO, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, sejak APhO pertama kali diselenggarakan di Indonesia tahun 2000 peserta dari Indonesia selalu berprestasi.
Namun dia menuturkan, sejak beberapa tahun terakhir pelatih kesulitan merekrut siswa dengan bakat Fisika yang berasal dari daerah karena Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tidak memperbolehkan siswa yang memenangi Olimpiade Fisika Nasional mengikuti APhO.
“Mereka yang menang Olimpiade Fisika Nasional akan diikutkan Olimpiade Fisika Internasional, sehingga akhirnya kami hanya menyeleksi siswa dari sekolah yang beminat yang umumnya merupakan sekolah swasta besar,” kata dia. (Antara/nel)