SOLOPOS.COM - Ilustrasi demo driver ojek online. (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Adimaja)
Presiden Jokowi memerintahkan Menhub dan Menkominfo memanggil aplikator ojek online seperti Gojek dan Grab.
Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap supaya aplikator ojek online dan pengemudi ojek online dapat mencari jalan tengah mengenai masalah tarif. Hal ini dikatakan Presiden setelah mendengar keluhan para pengemudi ojek online.
Para pengemudi ojek online menggelar demonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (27/3/2018), dan salah satu tuntutan mereka adalah peningkatan tarif. Sejumlah perwakilan pengunjuk rasa kemudian diizinkan bertemu Presiden di Istana Merdeka.
Presiden Jokowi berharap supaya ada jalan tengah untuk mengatasi masalah itu. “Intinya dicari jalan tengah agar tidak merugikan,” kata Jokowi seusai melantik hakim Mahkamah Konstitusi dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau. Baca juga: Jokowi Kaget Tarif Ojek Online Cuma Rp1.600/Km.
Dalam pertemuan dengan perwakilan pengunjuk rasa, Jokowi mengatakan mereka menyampaikan kesulitan mengenai tarif. Melihat kondisi itu, Jokowi memerintahkan Menteri Perhubungan dan Menteri Komunikasi dan Informatika untuk mengumpulkan aplikator dan pengemudi untuk berbicara.
“Besok-besok dibicarakan dulu. Tapi menurut saya, memang harus ada patokan harga bawah, harga atas. Mungkin ke situ, tapi belum. Besok akan diputuskan setelah pertemuan itu dilakukan,” katanya. Baca juga: Temui Jokowi, Perwakilan Demonstran Ojek Online Curhat Tarif Terlalu Murah.
Sebagai gambaran, dalam unjuk rasa yang diselenggarakan di depan Istana Merdeka tersebut, para pengemudi meminta supaya pemerintah merevisi Undang-Undang (UU) No. 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Mereka meminta kepastian tentang Rancangan Undang-undang Ketenagakerjaan dan menuntut perubahan tarif.