News
Rabu, 23 Maret 2011 - 09:35 WIB

Obama berharap NATO segera tentukan sikap soal Libya

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Ada perbedaan pendapat antar negara-negara NATO soal pola operasi di Libya. Amerika Serikat dan sekutunya harus berjuang keras untuk menentukan struktur baru dalam operasi militer di Libya.

Presiden AS, Barack Obama, mengakui diperlukan waktu untuk mencapai kesepakatan dalam organisasi pakta pertahanan Atlantik Utara, atau NATO.

Advertisement

“Saya harap dalam waktu beberapa hari, kita akan mendapat kejelasan dan titik temu bagi semua yang berpartisipasi dalam proses ini,” kata Obama seperti dikutip AFP, Rabu (23/3/2011).

Harapan Obama ini disampaikan karena para duta besar untuk NATO di Brussels hingga kini belum dapat menemukan kesepakatan. AS meminta NATO berada di belakang koalisi untuk mendukung operasi koalisi. Sementara Prancis dan Turki terus keberatan dan menanyakan masa depan struktur aliansi.

Perancis telah menolak untuk memberikan kontrol NATO untuk misi ke Libya. Mereka menyerukan pembentukan komite politik khusus menteri luar negeri yang terdiri dari negara-negara koalisi untuk mengawasi operasi, dengan partisipasi negara-negara Arab.

Advertisement

Menteri Luar Negeri Prancis Alain Juppe, mengatakan komite tersebut telah mendapat dukungan dari Inggris. “Dan akan bertemu di Brussels, London atau Paris serta melanjutkan pertemuan rutin untuk menunjukkan bahwa pengawasan politik ada di sana,” terang Juppe.

AS, Prancis dan Inggris telah mengirim kapal perang dan jet tempur menyerbu rezim Khadafi sejak, Sabtu (19/3/2011). Namun Kanada dan Italia beserta beberapa negara yang tergabung dalam NATO lainnya, meminta komando operasi militer tersebut diserahkan kepada NATO.

Sementara Jerman, telah menolak bergabung dalam intervensi terhadap Libya. Mereka juga memilih abstain dalam voting di Dewan Keamanan PBB yang menyetujui semua langkah yang diperlukan untuk melindungi warga sipil Libya dari serangan Khadafi pekan lalu.

Advertisement

(dtc/tiw)

Advertisement
Kata Kunci : Libya
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif