News
Sabtu, 2 Mei 2015 - 22:00 WIB

NOVEL BASWEDAN DITANGKAP : Inilah Kronologi Penangkapan Versi Novel, Bandingkan Versi Polri!

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto capture video, Penyidik KPK Novel Baswedan (tengah) dikawal petugas seusai menjalani pemeriksaan di Gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (1/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Capture video/Antonio Tarigan)

Novel Baswedan ditangkap Jumat (1/5/2015) dini hari dan baru dilepaskan Sabtu (2/5/2015) sore. Ini kronologinya.

Solopos.com, JAKARTA — Novel Baswedan menjelaskan kronologi penangkapan dirinya oleh penyidik Bareskrim Polri sejak dari rumahnya, Jumat (1/5/2015) dini hari, hingga sampai dibawa ke Bengkulu untuk menjalani rekonstruksi. Hingga Jumat malam, tak ada satupun pengacara yang mendampingi penyidik KPK itu.

Advertisement

Menurut penjelasan Novel, dirinya mendengar suara orang mengetuk pintu tengah malam pada pukul 00.00 WIB. “Memang benar sekitar pukul 00.00 WIB datang penyidik bareskrim ke rumah saya didampingi Ketua RT, Pak Wisnu. Sebagai orang bertamu, mereka pencet bel. Karena saya sedang istrahat dan sudah larut malam, saya persilakan mereka masuk dan duduk,” kisahnya kepada wartawan di Gedung KPK, Sabtu (2/5/2015) sore.

Sebelumnya, Jumat lalu, Kabareskrim Komjen Pol. Budi Waseso menilai sebagai mantan polisi dan penyidik, Novel Baswedan sudah tahu akan ditangkap oleh penyidik Bareskrim. Bahkan, Budi menyebut Novel-lah yang sengaja minta ditangkap oleh polisi.

Budi Waseso juga sempat mengatakan selama menjalani pemeriksaan, Novel Baswedan tidak bersikap koperatif. “Tidak merespons apa yang ditanyakan penyidik. Sekarang dilakukan upaya pemeriksaan,” katanya.

Advertisement

Terkait hal ini, Novel Baswedan bercerita dia dibawa ke Bareskrim Polri malam itu. Selama di Bareskrim, Novel mengaku hanya diberi sejumlah pertanyaan formal, namun dia tidak memerinci lebih lanjut tentang pertanyaan itu. Dia menolak diperiksa lebih lanjut karena tidak didampingi pengacara.

Menjelang siang, Novel Baswedan dibawa ke Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Penyidik senior KPK ini pun mempertanyakan apa tujuan dirinya dibawa ke Mako Brimob. “Karena enggak ada urgensinya, saya ditahan.”

Baru kemudian pada Jumat sore hari, tiba-tiba dia dibawa penyidik ke Bengkulu untuk rekonstruksi. Dia meminta penyidik menghubungi pengacaranya, namun tidak dituruti. “Saya minta ada penasihat hukum yang dihubungi. Karena rekonstruksi, saya harus didampingi penasehat hukum, tapi tidak dipenuhi. Malamnya, baru dihubungi untuk rekonstruksi selanjutnya.”

Advertisement

Novel juga membantah pernyataan Bareskrim bahwa dirinya memiliki empat rumah mewah yang membuatnya mampu berpindah-pindah tempat.

“Perlu disampaikan saya hanya punya satu rumah dan saya tinggal di tempat yang saya tempati itu. Kalau dipresepsikan saya punya beberapa rumah, itu tidak benar, saya jamin itu tidak benar. Saya harap itu tidak akan terjadi lagi,” kata Novel Baswedan dalam konferensi pers di Gedung KPK yang ditayangkan live stasiun TV nasional, Sabtu (2/5/2015).

Sebelumnya, Pol Budi Waseso mengaku penyidik KPK Novel Baswedan telah diburu sejak lama oleh penyidik Bareskrim Polri. Novel diduga memiliki empat buah rumah yang tergolong mewah sehingga ia berpindah-pindah saat hendak ditangkap.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif