News
Sabtu, 11 Oktober 2014 - 09:15 WIB

NOBEL 2014 : Raih Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai Jadi Kebanggaan Pakistan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Malala Yousafzai (malala_yousafzai.com)

Solopos.com, ISLAMABAD – Pakistan menyambut baik keputusan Komite Nobel Norwegia untuk menganugerahkan Hadiah Nobel Perdamaian 2014 kepada Malala Yousafzai, gadis remaja Pakistan yang menentang larangan Taliban bagi pendidikan untuk anak perempuan.

Presiden Pakistan, Manmoon Hussain, dan Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Jumat (10/10/2014), menyampaikan ucapan selamat kepada gadis remaja itu, tak lama setelah ia diumumkan sebagai peraih Nobel Perdamaian bersama dengan seorang pegiat India.

Advertisement

“Ia adalah kebanggaan Pakistan. Ia telah membuat bangga warga di negara ini. Prestasinya tak tertandingi. Anak lelaki dan perempuan di dunia mesti mengikuti jejak komitmen dan perjuangannya,” kata Sharif, di dalam satu pernyataan.

“Sungguh kehormatan buat Malala Yousafzai, keluarganya dan Pakistan,” kata Menteri Dalam Negeri Pakistan, Nisar Ali Khan, di dalam satu taklimat di Islamabad, saat dimintai komentar mengenai berita tersebut.

Para pemimpin Pakistan juga mengucapkan selamat kepada Malala atas terpilihnya remaja putri Pakistan itu sebagai peraih Hadiah Nobel Perdamaian.

Advertisement

Mantan Presiden Pakistan, Asif Ali Zardari, mengucapkan selamat kepada Malala dan keluarganya sehubungan dengan penganugrahan hadiah itu.

“Putri Pakistan. Duta Besar Perdamaian Malala Yousafzai, kami bangga pada kamu. Wanita pahlaran nasional kami telah meraih Hadiah Nobel Perdamaian. Panjang umur Pakistan,” kata pemimpin oposisi Partai Rakyat Pakistan di akun Twitter resminya.

Komite Nobel Norwegia, Jumat, memutuskan menganugerahkan Hadiah Nobel Perdamaian 2014 kepada Kailash Satyarthi dan Malala Yousafzai atas perjuangan mereka melawan penindasan terhadap anak-anak dan pemuda dan bagi hak semua anak untuk memperoleh pendidikan.

Advertisement

Malala, remaja putri yang berusia 17 tahun, menderita luka tembak di kepalanya ketika beberapa orang bertopeng menembak dia pada Oktober 2012 di kota tempat tinggalnya di Swat di bagian barat daya negeri tersebut gara-gara pembangkangannya atas larangan Taliban bagi pendidikan buat anak perempuan.

Militer Pakistan pada September mengumumkan satu kelompok yang terdiri atas 10 gerilyawan Yaliban yang diduga terlibat dalam penyerangan terhadap Malala Yousafzai telah ditangkap oleh pasukan keamanan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif