News
Minggu, 10 September 2023 - 04:38 WIB

Ngerinya Dampak Gempa Magnitudo 6,9 di Maroko, 820 Nyawa Melayang

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Gempa Bumi (Solopos)

Solopos.com, RABAT — Korban dalam bencana gempa dahsyat dengan kekuatan magnitudo 6,9 yang mengguncang Maroko terus bertambah.

Gempa yang terjadi pada Jumat (8/9/2023) pukul 23.14 malam waktu setempat itu berdampak mengerikan di wilayah Provinsi Al-Houz, Marrakech, Ouarzazate, Azilal, Chichaoua, dan Taroudant.

Advertisement

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri Maroko hingga Sabtu, sebanyak 820 orang meninggal dunia dan 672 lainnya luka-luka karena gempa bumi tersebut.

Gempa tersebut merupakan gempa terkuat yang pernah melanda negara di Afrika Utara itu dalam satu abad terakhir, kata Institut Geofisika Nasional Maroko.

Dikutip dari laporan Anadolu, Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat pusat gempa berada 75 kilometer sebelah tenggara Marrakesh pada kedalaman 18,5 km.

Advertisement

Sejumlah video yang beredar di media sosial menangkap kondisi sesaat setelah gempa dan menunjukkan warga tumpah ruah ke jalan.

Situasi sangat mengerikan disebut terjadi di wilayah Marrakesh di mana banyak bangunan dilaporkan runtuh dan penduduk terjebak di bawah puing-puing.

Media lokal mengatakan bahwa beberapa bangunan, termasuk tembok merah terkenal yang mengelilingi kota tua di Marrakesh dan berstatus Warisan Dunia UNESCO juga rusak.

Angkatan Bersenjata Kerajaan Maroko mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengarahkan masyarakat ke wilayah-wilayah yang aman agar terhindar dari gempa susulan.

Advertisement

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada masyarakat Maroko usai diguncang gempa dahsyat magnitudo (M) 6,9 pada Jumat (8/9/2023) malam waktu setempat.

“Saya turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya kepada masyarakat Maroko setelah gempa tragis tersebut,” kata Presiden Jokowi melalui akun resminya di platform media sosial X (sebelumnya bernama Twitter), dipantau di Jakarta, Minggu (10/9/2023).

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pikiran dan doa masyarakat Indonesia bersama para korban, keluarga korban, dan semua pihak yang terdampak bencana gempa tersebut.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memaparkan analisis gempa magnitudo (M) 6,9 di Maroko pada Sabtu terekam pada pukul 05.10 WIB, merupakan yang terbesar sepanjang sejarah negara tersebut.

Advertisement

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Sabtu, menyebut gempa tersebut merupakan merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif di Zona Pegunungan Atlas, Maroko.

Episenter gempa ini terletak pada koordinat 31.01° lintang utara dan 8.46° bujur barat, tepatnya di darat dengan kedalaman hiposenter sangat dangkal, yakni pada 28 kilometer.

“Gempa berkekuatan Mw6,9 ini merupakan gempa utama [mainshock] dan yang terbesar dalam catatan sejarah yang pernah terjadi di Maroko. Laporan terkini menunjukkan bahwa gempa tersebut menimbulkan kerusakan dengan korban jiwa meninggal,” kata Daryono seperti dilansir Antara.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif di Zona Pegunungan Atlas, Maroko. Morfologi jalur pegunungan ini berarah Baratdaya -Timurlaut, dari Agadir hingga Aït Ahmadou Haddou, Maroko, ujar dia melanjutkan.

Advertisement

Hasil analisis mekanisme sumber yang dilakukan BMKG menunjukkan bahwa gempa yang terjadi memiliki mekanisme sumber pergerakan naik (thrust fault), yang mencerminkan adanya gaya tekan (compressional) yang terjadi pada zona tektonik sumber gempa tersebut.

“Gempa ini terjadi di wilayah jalur sumber gempa sesar aktif yang sudah terpetakan, namun demikian zona ini dikenal dengan riwayat kegempaan yang relatif rendah,” ujar Daryono.

Gempa tersebut berdampak sangat merusak mencapai skala intensitas VII – IX MMI hingga menimbulkan kerusakan dan korban jiwa meninggal di Kota Tua Marrakesh yang merupakan kota terbesar keempat di Maroko yang merupakan salah satu pusat populasi paling besar.

Marrakesh mengalami kerusakan paling parah karena dekat sumber gempa ditambah dengan keberadaan bangunan-bangunan tua yang rentan runtuh akibat guncangan gempa karena kondisi strukturnya yang sudah lemah.

Kota-kota besar terdampak guncangan gempa cukup kuat di sekitar Marrakesh adalah Ouarzazate, Essaouira, Safi, Agadir, Casablanca dan Errachidia. Tidak hanya di Maroko, gempa kerak dangkal ini guncangannya dirasakan di wilayah sangat luas, termasuk negara tetangga, seperti Portugal, Spanyol dan Aljazair.

“Gempa Marrakesh Mw6,9 yang terjadi saat ini berdasarkan magnitudonya sebanding dengan gempa merusak bersejarah yang menghancurkan kota Meknes dengan magnitudo Mw6,5-7,0 yang terjadi pada 27 November 1755,” ujar Daryono.

Advertisement

Gempa tersebut waktu itu menewaskan ribuan orang, karena melanda wilayah pegunungan dengan banyak sebaran permukiman pedesaan dan kota-kota kecil yang memiliki banyak bangunan rentan dengan struktur lemah. Selain itu, gempa kuat ini terjadi pada malam hari pukul 23.00 waktu setempat, saat seluruh warga sedang tinggal di rumah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif