News
Rabu, 26 Agustus 2020 - 07:20 WIB

Ngeri! Pelaku Penembakan di Christchurch Selandia Baru Ingin Bakar Masjid

Newswire  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelaku penembakan brutal di salah satu masjid Selandia Baru. (news.com.au)

Solopos.com, WELLINGTON -- Brenton Tarrant, pelaku penembakan brutal di masjid Christchurch Selandia Baru 2019 silam mengaku berencana membakar masjid. Hal ini diungkap alam persidangannya yang telah masuk tahap putusan.

Buntut Aksi Teror Selandia Baru, Facebook Perketat Fitur Siaran Langsung

Advertisement

Dilansir Sputnik News, Selasa (25/8/2020), Tarrant, yang mengaku sebagai simbol supremasi kulit putih, mengaku bersalah atas 51 dakwaan pembunuhan, 40 dakwaan percobaan pembunuhan, dan satu dakwaan terorisme. Sidang putusan dimulai pada Senin dan akan memakan waktu empat hari. Tarrant menolak didampingi kuasa hukum dan mewakili dirinya sendiri di pengadilan.

Menurut dakwaan, yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Barnaby Hawes, teroris tersebut telah merencanakan serangan dengan hati-hati dengan tujuan menimbulkan korban jiwa sebanyak mungkin.

Jumat 29 Maret, Selandia Baru Gelar Doa Bersama untuk Korban Teror Christchurch

Advertisement

Mencari Informasi

Sebelum serangan itu, Tarrant mengumpulkan banyak informasi terkait interior masjid, lokasi, waktu salat, dan tanggal-tanggal penting dalam kalender Muslim untuk memastikan kapan masjid ramai dikunjungi, jelas Hawes dalam video yang dibagikan oleh Selandia Baru Herald.

Selain sejumlah besar senjata api dan amunisi di dalam mobil Tarrant, ada juga “empat wadah bensin yang dimodifikasi yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai alat pembakar. Niat terdakwa adalah untuk membakar masjid pada akhir serangan."

Tragedi Penembakan Selandia Baru Bakal Difilmkan

Advertisement

Tarrant, seorang warga negara Australia yang pindah ke Selandia Baru pada 2017, hadir di ruang sidang dan menunjukkan sedikit penyesalan. Dia akan tetap berada di kursi terdakwa selama empat hari mendatang ketika pengadilan mendengarkan kesaksian dari sekitar 66 orang.

Serangan yang dilakukan Tarrant pada 15 Maret 2019 di kota terbesar di Pulau Selatan Selandia Baru itu disiarkan langsung di Facebook melalui kamera yang dikenakan Tarrant pada dirinya sendiri. Facebook kemudian langsung menghapus video tersebut.

Geng Motor Selandia Baru Bakal Amankan Masjid Saat Salat Jumat

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif