News
Senin, 26 November 2012 - 15:40 WIB

New Galabo Bakal Jadi Pusat Kuliner Modern

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja menyelesaikan pembangunan Galabo. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Pekerja menyelesaikan pembangunan Galabo. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO—Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memastikan revitalisasi pusat kuliner Gladak Langen Bogan (Galabo) kelar akhir tahun ini.

Advertisement

Kepala UPTD Kawasan Kuliner Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Solo, Agus Sisworiyanto, menyampaikan dana yang dibutuhkan untuk revitalisasi Galabo itu bertambah dari awal rencana hanya Rp2,4 miliar menjadi Rp5 miliar.

“Dan saya pastikan, akhir tahun ini kami sudah bisa me-launching New Galabo,” kata Agus, saat ditemui wartawan, di ruang kerjanya, Senin (26/11/2012).

Agus mengatakan New Galabo akan menjadi pusat kuliner yang jauh lebih modern dengan manajemen yang mapan, karena dikelola langsung oleh UPTD Kawasan Kuliner. Saat ini, shelter yang tersedia di Galabo hanya cukup untuk 57 pedagang.

Advertisement

“Jumlahnya tidak akan bertambah. Itu saja sudah berkurang dari awal Galabo buka yang mencapai 78 pedagang.”

Dengan pengelolaan yang baru, maka UPTD Kawasan Kuliner akan memberlakukan one place one product. Harapannya, 57 pedagang yang berjualan di New Galabo itu bisa memperkaya khasanah kuliner Kota Solo. “Kalau ada yang mau masuk juga akan kami seleksi dulu produknya. Kalau ada variasi menu baru, mungkin masih bisa masuk.”

Pedagang atau pemilik shelter di New Galabo, lanjut Agus, benar-benar akan diatur dengan manajemen tempat kuliner yang lebih baik. Ada lima hal yang jadi patokan dalam penataan Galabo. Yang pertama, mengenai sumber daya manusia (SDM) atau pedagang di New Galabo itu sendiri, manajemen keuangan pedagang, sarana prasana yang baik, pasar dan sistem pemasaran serta branding yang baik.

Advertisement

Tahun depan, terang Agus, di kawasan kuliner itu akan dihitung potensi pengunjung dan omzet pedagang. Saat ini, potensi pengunjung memang sudah bisa diketahui meski secara kasar. Jika musim hujan, paling tidak 400 orang hingga 500 orang datang ke Galabo. Jika hari biasa berkisar 1.000 orang dan pada hari libur bisa mencapai 4.000 orang.

“Melalui manajemen yang baru nanti, tingkat kunjungan akan kami pantau dan omzet pedagang juga akan kami pantau. Sebenarnya sekarang pemantauan terhadap omzet sudah kami mulai saat ini.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif