News
Senin, 17 Desember 2012 - 15:16 WIB

NATAL & TAHUN BARU: Pasokan Makanan dan Minuman Olahan Aman

Redaksi Solopos.com  /  Rochimawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Makanan dan minuman olahan (Ilustrasi/JIBI)

Makanan dan minuman olahan (Ilustrasi/JIBI)

JAKARTA—Pasokan produk makanan dan minuman olahan dalam negeri diproyeksikan aman pada perayaan Hari Natal  hingga  Tahun Baru  2013.

Advertisement

Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Sribugo Suratmo mengatakan produsen pangan olahan dalam negeri sudah menggenjot kapasitas produksi untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan permintaan menghadapi momen tersebut.

Menurut dia, saat ini produsen sedang fokus memastikan ketersediaan produk di pusat-pusat distribusi, terutama produk berbasis terigu, biskuit, dan minuman. Produk-produk tersebut, lanjutnya,  merupakan produk pangan primadona selama Natal dan Imlek.

Jika terjadi lonjakan permintaan 15%-20% selama periode Natal, Tahun Baru, hingga Imlek 2013, tegasnya, produsen pangan olahan nasional telah siap memenuhinya. “Sekarang kondisinya sedang bagus, tidak ada masalah,”  papar Sribugo, Senin (17/12/2012).

Advertisement

Dia menuturkan pasokan gas untuk industri makanan dan minuman  pun  masih aman karena hingga saat ini belum ada keluhan dari industri mengenai energi, pasokan, dan harga bahan baku.

Tarif listrik juga belum naik, sedangkan pasokan dan harga bahan baku juga masih stabil.
Kondisi tersebut, kata Sribogo,  mampu mendukung peningkatan kapasitas produksi yang sedang dilakukan industri, sehingga ketersediaan produk dijamin aman sampai Imlek tahun depan.

“Kami sedang fokus menggenjot produksi dan menyelesaikan tahun ini untuk memenuhi permintaan yang diprediksi meningkat hingga Februari 2013,” tuturnya.  Selain dari sisi pasokan bahan baku dan energi, lanjut dia, kemasan untuk produk pangan juga masih pada level harga yang normal. (if)

Advertisement

Melihat kondisi tersebut, Gapmmi optimistis industri makanan dan minuman nasional mampu merealisasikan target omzet hingga akhir tahun ini sekitar Rp710 triliun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif