News
Kamis, 24 Desember 2015 - 22:54 WIB

NATAL 2015 : Isu ASAP di Gereja Santa Theresia Menteng Jakarta

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pohon Natal Doraemon di Singapura, Senin (24/11/2014). (JIBI/Solopos/Reuters/Edgar Su)

Natal 2015 disambut dengan suka cita.

Solopos.com, JAKARTA — Ada pemandangan yang berbeda dari pohon Natal di Gereja Santa Theresia Menteng, Jakarta. Pohon Natal ini tidak nampak seasri dan semegah pohon yang dipajang di luar gereja.

Advertisement

Meski dihiasi lampu berkelap-kelip sekalipun, pohon ini tampak gersang dan layu. Sebab memang konsepnya terbuat dari ranting-ranting kering beragam pohon. Hal yang sama tampak dari replika gua kelahiran Yesus, tidak ada tumpukan jerami yang lazimnya sebagai hiasan. Tumpukan ranting menggantikannya.

Belum lagi poster besar bertuliskan ASAP yang terpampang di belakang goa, merujuk bencana asap yang sempat melanda Indonesia beberapa bulan lalu. Usut punya usut, ada makna di balik, Orang Muda Katolik (OMK) menciptakannya.

“Soal isu-isu sosial, ekologi penting, ini sebenarnya seruan ya, sindiran, kalau kita tidak peduli pada lingkungan ya akibatnya gini, kering,” ujar Romo Hani Rudi H.

Advertisement

Sehingga perayaan natal tidak sekadar seremonial belaka.Sekaligus ingin mengingatkan dan mengajak untuk memelihara Menteng sebagai kota perumahan namun tetap hijau.

Setiap tahun menurutnya konsepnya selalu berbeda. Tahun lalu pohon Natal terbuat dari dedaunan yang dicetak dari bentuk tangan anak anak OMK kemudian dilinting dan bertuliskan harapan positif.

Setelahnya digantungkan pada batang bercabang. Beberapa tahun yang lalu menggunakan botol plastik bekas. Bahkan sempat pula menggunakan boneka bekas milik OMK yang sudah tidak dimainkan kembali. Sisa dari penggunaan boneka tersebut disumbangkan untuk Panti asuhan.

Advertisement

“Kita bebaskan saja ide-ide kreatif mereka (OMK), sehingga natal bisa menjadi nyala terang dan tanda harapan,” lanjut Romo Hani.

Masih berkaitan dengan ASAP, ia juga punya makna sendiri. “Kalau bahasa Inggris-nya kan As Soon As Possible, jadi kita juga ayo bergegas, bergerak cepat? jangan suka menunggu orang lain bertindak lebih dulu,”terangnya.

“Masih ada lagi, ASAP, sebagai Ayo Solider Ayo Peduli,” pungkasnya.

Romo Hani pada intinya ingin mengajak seluruh umat untuk aksi berbagi, tidak hanya pandai meminta. Tak hanya berhenti di situ, terakhir ia ingin mengajak umat untuk selalu bersyukur dan berdoa atas apa pun yang telah diberikan Tuhan dalam hidup mereka. “Always Say A Prayer,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif