News
Minggu, 2 Februari 2014 - 05:40 WIB

NASIB TKI : 2 Perempuan WNI Dijual di Malaysia

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pasar Mini, Pulau Pinang, Malaysia (penang-traveltips.com)

Solopos.com, KUALA LUMPUR — Dua perempuan warga negara Indonesia ditipu dan dijual kepada seorang tauke pasar mini di Kepala Batas, Pulau Pinang, Malaysia. Keduanya dipekerjakan tanpa digaji.

Kemalawati Abdul Rais, 55, dan saudaranya Salwani Abdullah Sani, 45, mengaku mereka dibeli tauke tersebut dengan harga 13.000 ringgit atau setara Rp47 juta sebelum disuruh bekerja di pasar mini. Sementara pas lawatan sosial mereka ditahan seseorang yang bekerja di sebuah agen perjalanan.

Advertisement

Menurut Salwani, mulanya mereka diundang menghadiri kenduri di Malaysia dan masuk ke negara itu pada pertengahan 2013. “Kami diberi tahu agen akan berada di negara ini selama dua pekan, tetapi kami dijual kepada tauke dan disuruh bekerja di pasar mini dekat sini,” katanya.

“Kami hanya diberi makan dan tempat tidur tanpa dibayar gaji dan bekerja dari jam 7 pagi sampai 9 malam setiap hari,” imbuh dia. Selain bekerja di pasar mini, Salwani juga dibawa ke rumah majikannya untuk melakukan pekerjaan rumah.

Karena tidak tahan dengan keadaan tersebut, Senin (27/1/2014), Salwani melarikan diri dari rumah majikan ke Butterworth sebelum ia menghubungi kakak iparnya. Ia kemudian membuat laporan ke Kantor Imigrasi Pulau Pinang. Mendapat laporan tersebut, petugas imigrasi kemudian menyerbu pasar mini tersebut dan menyelamatkan Kemalawati.

Advertisement

Kepala Penguatkuasa Imigrasi Basri Othman sebagaiaman dikutip Kantor Berita Antara, Kamis (30/1/2014), mengatakan kedua wanita tersebut coba disembunyikan sebelum disuruh bekerja di sebuah pasar mini milik seorang perempuan warga lokal berusia sekitar 50 tahun. Pemilik pasar mini tersebut juga dibawa ke Kantor Imigrasi untuk pengusutan lebih lanjut berdasar Seksyen 29 Akta Anti Pemerdagangan Orang 2007.

“Siasatan lanjut masih dijalankan untuk mengetahui apakah dua wanita Indonesia tersebut dijual pihak tertentu kepada pemilik pasar mini untuk mendapatkan keuntungan cepat,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif