News
Senin, 27 Juni 2016 - 16:59 WIB

NARKOBA SOLO : Sekolah Didorong Gelar Tes Narkoba

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes urine untuk mencegah peredaran narkoba (JIBI/Solopos/Antara/Ampelsa)

Narkoba Solo, DPRD Solo meminta ada tes narkoba saat penerimaan siswa SMA/SMK.

Solopos.com, SOLO–Komisi IV DPRD Solo mendorong adanya tes narkoba saat penerimaan siswa baru di SMA atau sederajat. Langkah tersebut untuk mengantisipasi maraknya pemakai maupun pengedar narkoba di kalangan generasi muda.

Advertisement

Anggota Komisi IV, Reny Widyawati, mengatakan sudah ada beberapa sekolah negeri di Solo yang menerapkan tes narkoba saat penerimaan siswa baru. Menurut Reny, kebijakan ini perlu ditiru sekolah-sekolah lain sebagai bukti perang terhadap narkoba.

“Solo harus benar-benar waspada terhadap bahaya narkoba. Masalahnya, penyalahgunaan narkoba kini sudah masuk ke kalangan pelajar,” ujar Reny saat ditemui wartawan di Gedung DPRD, Senin (27/6/2016).

Tak hanya saat penerimaan siswa baru, Reny menilai tes perlu dilakukan saat momen kenaikan kelas atau pengambilan ijazah. Hal ini untuk memonitor secara berkala potensi penyalahgunaan narkoba.

Advertisement

Menurut Reny, masalah pembiayaan tes mestinya tidak menjadi kendala dalam menghadapi ancaman serius seperti narkotika. Pihaknya siap mendukung pengucuran anggaran tes narkoba di sejumlah sekolah.

“Kami akan mengusulkan tambahan dana tes urine di APBD Perubahan 2016. Jadi nanti tes tidak hanya saat penerimaan siswa, tapi juga saat kenaikan kelas XII,” tutur politikus Partai Demokrat itu.

Pihaknya mendorong Badan Narkotika Kota (BNK) Solo segera aktif untuk menyosialisasikan bahaya narkoba di kalangan pelajar. Sejumlah kampung antinarkoba di Solo, menurutnya, juga dapat memainkan peran dalam mengintervensi peredaran narkoba di kalangan anak-anak. “Kampung antinarkoba jangan sekadar slogan,” ucapnya.

Advertisement

Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan, Kosmas Krisnamurti, mengatakan butuh intervensi konkrit untuk menangkal penggunaan narkoba di generasi muda. Menurut Kosmas, tes narkoba di sekolah dapat menjadi salah satu upaya.
“Namun kalau mau menggelar tes, sebaiknya dilakukan secara random waktunya. Kalau sudah ditentukan di awal bisa rawan diakali. Kadar narkoba di urine setahu saya bisa luruh 2-4 hari,” kata dia

Kosmas sependapat perlu upaya lebih untuk menghadapi kondisi darurat narkoba. “Rumornya sekarang lebih mudah mencari sabu (sabu-sabu) daripada ciu (minuman keras),” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif