News
Senin, 17 April 2023 - 11:53 WIB

Naik Sepeda Onthel, Dua Pemudik Asal Cikarang Pulang Kampung ke Solo

Newswire  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua pemudik asal Cikarang, Jawa Barat, Frans dan Widodo, memilih menggunakan sepeda untuk mudik ke Solo, Jawa Tengah, saat tengah beristirahat di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (16/4/2023). ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti

Solopos.com, SOLO — Dua pemudik asal Cikarang, Jawa Barat memilih pulang kampung ke Solo, Jawa Tengah menggunakan sepeda onthel di momentum jelang Lebaran tahun ini. 

Ratusan kilometer jarak yang membentang di antara kedua kota ditempuh dengan mengayuh pedal sepeda. 

Advertisement

“Kami tiap tahun mudik dengan sepeda, jadi ini sudah jadi ritual (mudik) kami,” kata Frans, pemudik asal Cikarang, Jawa Barat, ditemui saat melintas di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (17/4/2023), mengutip Antara.

Frans menuturkan mudik dengan menggunakan sepeda sudah menjadi aktivitas rutinnya. Hal itu lantaran kecintaannya pada hobi bersepeda, sekaligus identitas dirinya sebagai bagian dari komunitas pekerja yang bersepeda.

Advertisement

Frans menuturkan mudik dengan menggunakan sepeda sudah menjadi aktivitas rutinnya. Hal itu lantaran kecintaannya pada hobi bersepeda, sekaligus identitas dirinya sebagai bagian dari komunitas pekerja yang bersepeda.

Alasan lainnya dari dipilihnya sepeda adalah ia bersama rekannya, Widodo, ingin mengampanyekan mudik yang sehat dan ramah lingkungan.

Menurutnya, butuh waktu selama tiga hari untuk bisa sampai ke Solo. Biasanya, ia bersama Widodo selalu berangkat pukul 05.30 WIB dan mengayuh sepeda hingga pukul 18.00 WIB, sebelum akhirnya memutuskan beristirahat sejenak di kota yang disinggahi.

Advertisement

Frans menekankan warna baju yang terang sangat bermanfaat untuk melindungi diri ketika melewati jalan yang mana terdapat pemudik lain yang menggunakan truk, motor atau mobil dengan batas kecepatan tinggi akibat mengejar waktu untuk sampai di tempat tujuan mudik.

“Warna bajunya harus terang, karena kalau sedang di jalan bisa terlihat (oleh pengemudi lain). Jadi, kita harus selalu waspada terhadap kendaraan lain,” kata Frans.

Widodo menambahkan untuk persiapan lain yang mereka lakukan adalah memastikan kondisi sepeda dalam keadaan benar dan aman digunakan selama mengikuti kegiatan mudik.

Advertisement

Sementara terkait dengan fisik, mereka biasanya pemanasan dengan menempuh jarak bersepeda kurang lebih 100 kilometer pergi pulang, untuk mempersiapkan dirinya tiga bulan sebelum waktu keberangkatan yang ditentukan.

“Misalnya satu pekan kami bersepeda 100 kilomater pergi pulang untuk meningkatkan endurance (ketahanan) kita,” kata Widodo.

Ia juga membeberkan biaya yang dikeluarkan selama perjalanan bisa mencapai satu juta rupiah per orang, termasuk untuk penginapan dan makan di jalan selama tiga hari.

Advertisement

 

Sumber: Antara

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif