News
Senin, 13 Agustus 2018 - 21:05 WIB

Myanmar Minta Bangladesh Setop Bantu Pengungsi Rohingya

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p lang="zxx"><b>Solopos.com, DHAKA &ndash;</b> Pemerintah Myanmar meminta Bangladesh berhenti memberikan bantuan kepada pengungsi Rohingya. Selama ini, pemerintah Bangladesh diketahui memberikan bantuan kepada sekitar 6.000 pengungsi Rohingya yang terdampar di perbatasan.</p><p lang="zxx">Pemintaan penghentian pemberian bantuan itu disampaikan oleh diplomat Myanmar, Kyaw Tint Swe, kepada Menteri Luar Negeri Bangladesh, A.H. Mahmood Ali, di Naypidaw, Jumat (10/8/2018).</p><p lang="zxx">"Myanmar meminta Bangladesh memberikan bantuan kepada pengungsi <a href="http://news.solopos.com/read/20180706/497/926209/sekjen-pbb-sebut-krisis-rohingya-sangat-mengerikan">Rohingya</a> dan membantu kami mengurus mereka," demikian pernyataan resmi pemerintah Myanmar seperti dikutip dari <i>Channel News Asia, </i><span>Senin (13/4/2018). </span></p><p lang="zxx">Pihak Bangladesh menanggapi positif permintaan tersebut dan bakal melakukan survei di wilayah tanah tak bertuan yang didiami pengungsi Rohingya.</p><p lang="zxx">Sebelumnya, seorang menteri Myanmar telah memperingatkan pengungsi jika bersikeras bertahan di tanah tak bertuan dan tidak mau kembali ke kampung halaman.</p><p lang="zxx"><a href="http://news.solopos.com/read/20180531/497/919506/400-wanita-rohingya-minta-keadilan-ke-pbb">Pengungsi Rohingya</a> lari ke perbatasan sejak krisis kemanusiaan memburuk di negara bagian Rakhine, Myanmar, Agustus 2017 lalu. Mereka dilaporkan menolah masuk ke wilayah Bangladesh dan tidak mau pulang ke Myanmar.</p><p lang="zxx">Sampai saat ini, mereka menetap di tanah tak bertuan di perbatasan kedua negara dengan mengandalkan bantuan yang dikirim Pemerintah Bangladesh.</p><p lang="zxx">Para pengungsi Rohingya bersikeras tinggal di tanah tak bertuan sampai Pemerintah Myanmar menjamin keamanan mereka. Dil Mohammad, kepala komunitas <a href="http://news.solopos.com/read/20180702/497/925512/myanmar-dinilai-belum-siap-terima-pengungsi-rohingya">Rohingya</a>, mengatakan, tekanan Pemerintah Myanmar bakal membuat kehidupan mereka semakin sulit.</p><p lang="zxx">"Sampai saat ini belum ada kepastian apakah Myanmar mau menyediakan bantuan kepada kami secara rutin. Jika Bangladesh menghentikan bantuan, kami akan mendapat masalah besar," terang Dil Mohammad.</p><p><span lang="zxx">Sementara itu, dilansir </span><span lang="zxx"><i>Gulf Times, </i></span><span lang="zxx"><span>Bangladesh dan Myanmar telah meluncurkan </span></span><span lang="zxx"><i>hotline </i></span><span lang="zxx"><span>khusus untuk mendiskusikan proses repatriasi pengungsi Rohingya. Pemerintah kedua negara sepakat repatriasi dilakukan secara sukarela sesuai dengan perjanjian bilateral yang telah ditandatangani.</span></span></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif