News
Jumat, 14 Maret 2014 - 19:51 WIB

Mutilasi Pacar, Mantan Kiper Brasil Divonis 22 Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bruno Fernandes De Souza (zymbian.com)

Solopos.com, SOLO – Eks Kiper Flamengo, Bruno Fernandes de Souza akhirnya divonis 22 tahun penjara atas pembunuhan keji terhadap pacarnya, Eliza Samudia. Meski begitu, Bruno masih diperbolehkan bermain sepak bola untuk menghabiskan masa kontraknya bersama klub.

Kabar mengejutkan datang dari Negeri Samba, beberapa bulan. Pesepakbola yang juga calon kiper tim nasional Brasil di Piala Dunia 2014, Bruno Fernandes de Souza ditahan pihak kepolisian Brasil atas tindak pidana pembunuhan yang dilakukannya terhadap sang pacar.

Advertisement

Dailymail, Kamis (13/3/2014), Bruno akhirnya divonis 22 tahun penjara. Dia bukan hanya membunuh korban, tapi juga memutilasi dan memberikannya sebagai makanan anjing.

Bruno didakwa atas pembunuhan terhadap Eliza Samudia. Mantan model ternama Brasil ini adalah selingkuhan Bruno.

Menurut keterangan pihak penyidik, motif pembunuhan adalah pihak Bruno enggan membayar tunjangan anak kepada Eliza. Eliza saat dibunuh sedang mengandung anak dari kiper itu.

Advertisement

Niat Bruno sebetulnya hanya ingin menjauhkan Eliza dari kehidupannya. Dia ingin membuang Eliza. Namun seorang teman bernama Luiz Henrique Romao memberi sarang agar Eliza segera dihabisi.

Menurut Luiz, sebagai seorang kiper di klub besar, apalagi menjadi calon kiper tim nasional, Bruno tidak punya kesempatan untuk lari. Dia akan dengan mudah ditemukan dan masalah ini akan jadi penghalang karirnya.

Bruno akhinya menyetujui niat itu. Luiz bukan hanya menyarankan, dia juga turut menghabisi nyawa Eliza. Dia membayar seseorang lalu melakukan eksekusi bersama-sama.

Advertisement

Bruno akhirnya ditangkap bersama delapan orang lain termasuk sang istri Dayane, mantan pacarnya, sepupunya, dan mantan polisi bernama Marcos Santos. Saat mengeksekusi dan mutilasi Santos dan Romao bahu membahu.

Bruno mencoba mengecoh pengadilan dengan mengatakan Samudio pergi ke luar negeri dan masih hidup namun polisi mempunyai saksi yang bersumpah mengatakan perempuan itu dibunuh Bruno. Akhirnya dia pun mengaku.

Sebelum membunuh Samudio dia sudah pernah menyuruh perempuan itu menggugurkan kandungan namun dia menolak.

Meski demikian lelaki ini bisa keluar dari penjara saat latihan. Dia tetap bisa menandatangani kontrak lima tahun dengan klub Montes Claros. “Kami mau memberinya kesempatan,” ujar Presiden Montes Claros Ville Mocellin. Ditemani oleh polisi, Bruno leluasa memperkuat timnya bertanding kemanapun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif