News
Selasa, 6 Maret 2018 - 06:30 WIB

Mutasi di Jambi, KPK Peringatkan Tak Ada yang Lindungi Zumi Zola

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jambi Zumi Zola bersiap menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (5/1/2018). (JIBI/Solopos/Antara/Sigid Kurniawan)

KPK memperingatkan agar tak ada upaya menghalangi penyidikan terhadap Zumi Zola terkait mutasi jabatan di Pemprov Jambi.

Solopos.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan berbagai pihak di Jambi agar tidak melakukan upaya yang menghalangi penyidikan korupsi dengan tersangka Gubernur Zumi Zola.

Advertisement

Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan bahwa pihaknya melihat proses mutasi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jambi baru-baru ini yang memang merupakan kewenangan pemerintah setempat.

Namun, KPK belum melihat ada upaya untuk menutup-nutupi proses penyidikan atau menghambat proses penyidikan dalam mutasi tersebut. KPK masih melihat mutasi itu berada pada koridor yang berbeda dengan upaya pemberantasan tindak pidana korupsi.

“Proses masih jalan terus dengan memeriksa saksi dan tersangka. Kalau penyidik butuh informasi, kita periksa lagi. Nanti saksi-saksi baik dari Pemprov jambi maupun swasta saat dipanggil, kami imbau kooperatif agar penyidikan ini bisa selesai,” ujarnya, Senin (5/3/2018).

Advertisement

Pada kesempatan itu, dia menegaskan bahwa KPK mengingatkan agar pihak manapun di Jambi tidak melakukan upaya yang melawan hukum seperti mengaburkan alat bukti atau menghalangi penyidikan. Pasalnya, hal itu berpotensi dipidana sesuai pasal 21 UU No 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Perkara ini bermula dari operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar oleh KPK setelah mendapat informasi penyerahan uang dari pihak esekutif kepada DPRD Provinsi Jambi terkait uang ketok palu pengesahan APBD 2018.

Setelah OTT itu, beredar informasi bahwa beberapa saksi yang mengetahui perihal perkara ini serta tersangka ditekan oleh pihak tertentu agar tidak membuka informasi yang lebih lanjut kepada penyidik KPK

Advertisement

Setelah mengembangkan penyidikan, KPK kemudian menetapkan Gubernur Jambi Zumi Zola sebagai tersangka. Zumi Zola dan Arfan, Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat yang turut terjaring dalam OTT, diduga secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri, menerima hadiah terkait berbagai proyek di lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi.

Para tersangka disangkakan melanggar Pasal 12 B atau Pasal 11 UU No. 31/1999 yang diperbaharui dalam UU No.20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif