News
Minggu, 13 September 2015 - 12:24 WIB

MUSIBAH DI MASJDIIL HARAM : Anggota Komisi DPR Minta Arab Saudi Hentikan Renovasi

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto crane yang jatuh di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. (Istimewa/Youtube)

Musibah di Masjidil Haram mengundang keprihatinan banyak pihak.

Solopos.com, JAKARTA — Musibah crane terjungkal di Masjidil Haram, Jumat (11/9/2015), menarik simpati Anggota Komisi VIII DPRRI, Khatibul Umam Wiranu.

Advertisement

Terkait dengan keprihatinan Khatibul ini, ia berpandangan Pemerintah Arab Saudi sebaiknya menghentikan pembangunan dan renovasi Masjidil Haram, saat jemaah calon haji (calhaj) dari seluruh dunia akan melaksanakan ibadah haji.

“Sebaiknya Arab Saudi kalau musim haji enggak ada pembangunan baik di Masjid Haram, Masjid Nabawi, dan Mikot karena rawan kecelakaan dan menganggu,” kata Khatibul sebagaimana dilansir Okezone, Minggu (13/9/2015).

Khatibul juga menyatakan, Pemerintah Indonesia wajib memberikan santunan kepada jemaah asal Indonesia yang jadi korban tragedi berdarah tersebut.

Advertisement

“Kalau di dalam UU Nomor 13 Tahun 2008 wajib diberikan santuan [tentang haji]. Pemerintah menjamin bimbingan, berangkat, tranportasi [udara dan darat], pemondokan, dan perlindungan,” tegas Khatibul.

Adapun klasifikasi santunan yang diberikan pemerintah kepada jemaah sesuai dengan undang-undang, terbagi dalam tiga klasifikasi, yaitu luka ringan, luka berat, dan meninggal dunia.

“Ada luka ringan, luka berat, meninggal dunia. Kemudian, meninggal dunia masih dibagi dua, ada meninggal karena kecelakaan dan meninggal karena sakit,” jelas Khatibul.

Advertisement

Sementara itu, terkait dengan musibah crane terjungkal ini, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis, menginstruksikan agar jemaah calon haji yang terluka, mendapatkan fasilitas khusus. Fasilitas khusus itu berupa kendaraan khusus agar memudahkan jemaah tetap bisa melaksanakan ibadah haji.

Hal itu disampaikan Deputi Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Hamad Al-Dhuwailea yang mendampingi Raja Salman saat mengunjungi para korban di rumah sakit-rumah sakit di Mekkah, Sabtu waktu setempat. Dikutip Detik dari Saudi Gazette, Minggu, Al-Dhuwailea menyebutkan instruksi Raja Salman, yaitu agar kendaraan khusus yang digunakan berasal dari Kementerian Kesehatan. Nantinya kendaraan itu harus disediakan dengan tim medis yang terlatih. Namun, tidak disebutkan secara jelas kendaraan khusus yang dimaksud seperti apa.

Sebelumnya, peristiwa crane terjungkal di Masjidil Haram menyebabkan ratusan jemaah meninggal dunia dan luka-luka. Hingga berita ini diturunkan, Minggu pagi, di antara 107 jemaah calhaj yang meninggal, ada tujuh  orang jemaah asal Indonesia.

Sementara itu, dari 238 jemaah yang luka-luka, ada 41 jemaah asal Indonesia. Sebanyak 10 calhaj yang terluka itu dikabarkan dalam keadaan membaik dan boleh kembali ke pemondokan, Minggu pagi. Sedangkan 31 orang masih dalam perawatan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif