News
Selasa, 27 September 2011 - 14:29 WIB

Museum di Jogja banyak tak layak promosi

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok.JIBI/Harian Jogja), KUNJUNGAN MUSEUM ISTANA NEGARA--Program Museum Visit yang dilaksanakan panitia Art Jog 2011 mengajak puluhan pecinta seni untuk mengunjungi Museum Istana Negara Yogyakarta, Jumat (22/7). Museum yang dibuka untuk umum ini menyimpan benda benda seni seperti patung dan lukisan karya pelukis-pelukis besar Indonesia seperti Basuki Abdulah, Affandi dan Sudjojono. JIBI/Harian Jogja/Gigih Hanafi)

Ilustrasi (Dok.JIBI/Harian Jogja), KUNJUNGAN MUSEUM ISTANA NEGARA--Program Museum Visit yang dilaksanakan panitia Art Jog 2011 mengajak puluhan pecinta seni untuk mengunjungi Museum Istana Negara Yogyakarta, Jumat (22/7). Museum yang dibuka untuk umum ini menyimpan benda benda seni seperti patung dan lukisan karya pelukis-pelukis besar Indonesia seperti Basuki Abdulah, Affandi dan Sudjojono. JIBI/Harian Jogja/Gigih Hanafi)

Jogja (Solopos.com)–Sebagian besar museum di Jogja tak layak dipromosikan ke luar negeri. Kunjungan ke musem di Kota Gudeg ini pun tercatat sangat kecil.

Advertisement

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Tazbir Selasa (27/9/2011) mengungkapkan, dari total 40 museum yang ada di Jogja baik yang dikelola pemerintah maupun swasta hanya 10 museum yang layak dipromosikan ke luar negeri.

Menurutnya banyak hal yang menyebabkan museum di Jogja tak layak dipromosikan. Mulai dari kondisi fisik hingga pengelolaannya.

“Hanya 10 yang layak promosi diantaranya museum Ullen Sentalu di Kaliurang, lainnya belum. Ini menjadi keprihatinan kita semua,” terang Tazbir usai membuka workshop menjadikan museum pusat sinergi sebagai penjaga dan mempertahankan ideologi bangsa serta tujuan wisata kebangsaan.

Advertisement

Lantaran kondisi itulah, kunjungan wisatawan ke museum tercatat sangat kecil. Pada 2008 dan 2009 misalnya kunjungan wisatawan asing ke museum tak sampai 200.000 sedangkan kunjungan wisatawan nusantara pada 2008 hanya sekitar 800.000 lebih dan mencapai 1 juta lebih pengunjung pada 2009.

Padahal menurutnya, sekolah-sekolah sudah banyak yang bekerjasama dengn pengelola untuk mengajak para siswa mengunjungi museum. Ia membandingkan, di luar negeri minat wisatawan berkunjung ke museum sangat tinggi karena pengelolaanya sangat baik.

“Di luar negeri kalau museum sangat banyak pengunjungnya, karena apa pengelolaanya bagus, dari aspek ruangannya bagus, display nya menarik, koleksinya. Karenanya workshop ini untuk membangkitkan perhatian kita kepada museum,” katanya.

Advertisement

(JIBI/Harian Jogja/bes)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif