Solopos.com, JAKARTA — Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar versi Presidium Penyelamat Partai Golkar besutan Agung Laksono diselenggarakan di Jakarta, lantaran seluruh DPD I dan DPD II kecewa dengan munas yang diselenggarakan di Bali oleh DPP pimpinan Aburizal Bakrie alias Ical, beberapa waktu lalu.
Juru Bicara Poros Muda Partai Golkar Andi Sinulingga menuturkan bahwa Munas versi Ical yang diselenggarakan di Bali beberapa waktu lalu itu jauh dari unsur demokratis karena kembali memilih Ical secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Golkar. “Munas jakarta adalah permintaan DPD-DPD kabupaten kota yang tidak puas dengan proses Munas Bali yang tidak demokratis, penuh akal-akalan dan intimidasi,” tutur Andi kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Jakarta, Sabtu (6/12/2014).
?Menurut Andi, Munas Jakarta diyakini dapat menyelamatkan hak-hak politik rakyat Indonesia, legal dan jauh lebih demokratis daripada Munas di Bali yang telah menetapkan Ical sebagai Ketua Umum Partai Golkar. ?”Munas Jakarta adalah Munas yang akan menyelamatkan hak-hak politik rakyat Indonesia, sementara Munas Bali, berupaya untuk merampas hak kedaulatan rakyat,” tukas Andi.