News
Senin, 5 Juni 2023 - 18:44 WIB

Mulai Diusut, 29 Santriwati di NTB Diduga Dilecehkan Pengasuh Ponpes

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelecehan seksual. (Freepik.com)

Solopos.com, MAKASSAR — Kasus dugaan pelecehan terhadap puluhan santriwati salah satu pondok pesantren yang berada di wilayah Labangka, Nusa Tenggara Barat bikin miris.

Kasus dugaan pelecehan itu saat ini sedang diusut aparat Polres Sumbawa.

Advertisement

Jumlah korban diduga mencapai 29 santriwati yang masih di bawah umur.

Bentuk pelecehan adalah ada guru di pesantren yang meraba dada santri perempuan.

Advertisement

Bentuk pelecehan adalah ada guru di pesantren yang meraba dada santri perempuan.

“Terkait kasus itu (pelecehan santriwati), kami masih melakukan pendalaman,” kata Kepala Polres Sumbawa AKBP Heru Muslimin melalui sambungan telepon, Senin (5/6/2023).

Dalam proses pendalaman kasus, jelas dia, pihaknya dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sumbawa melakukan serangkaian pengumpulan data dan bahan keterangan dengan melakukan permintaan klarifikasi kepada sejumlah pihak yang mengetahui dan terlibat dalam dugaan kasus tersebut.

Advertisement

“Yang jelas sudah ada beberapa saksi yang kami periksa,” ucapnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram Joko Jumadi menegaskan pihaknya menaruh perhatian terhadap kasus dugaan pelecehan yang muncul di Kabupaten Sumbawa tersebut.

Joko mengatakan dalam kasus ini diduga korban yang dilecehkan mencapai 29 orang.

Advertisement

Namun baru 27 korban yang bersedia menjadi saksi dalam kasus tersebut.

“Memang ada 29 orang korbannya, tetapi yang sudah datang ke penyidik Polres Sumbawa untuk memberikan kesaksian itu baru 27 orang,” ucap dia.

Joko menjelaskan modus pelecehan ini terjadi ketika santriwati mencium tangan oknum dari pihak pondok pesantren.

Advertisement

Kondisi itu diduga sengaja dimanfaatkan oknum tersebut dengan meraba bagian dada korban.

“Jadi, modusnya hanya meraba bagian dada saja, tidak sampai ke aktivitas yang lain tetapi itu juga sudah termasuk pelecehan,” kata Joko.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif