News
Senin, 29 April 2013 - 11:14 WIB

MUI Minta Tayangan Lawakan Dikurangi Selama Ramadhan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo MUI (Dok/JIBI)

JAKARTA–Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta stasiun televisi mengurangi tayangan lawakan atau hiburan selama bulan suci Ramadhan.

“Kita imbau untuk mengurangi hal-hal yang tidak sesuai dengan bulan Ramadhan, yang bertentangan dengan agama. Lawakan-lawakan itu hiburan tapi hiburan harus yang sehat,” kata Ketua Bidang Infokom MUI, Sinansari Ecip di Jakarta, Senin (29/4/2013).

Advertisement

Hal itu disampaikan Sinansari Ecip pada breakfast meeting dengan Menteri Komunikasi dan Informatika  (Menkominfo), Tifatul Sembiring serta sejumlah ceo televisi dan media.

Selain tayangan lawakan, MUI juga meminta agar tayangan yang bernuansa horor, kekerasan, mistik dan seks dikurangi.

“Tolong hilangkan atau kalau tidak bisa dikurangi yang horor, kekerasan dan seks serta mistik,” tambah dia.

Advertisement

Dia mengatakan, sudah enam tahun MUI mencermati tayangan Ramadhan di televisi dimana saat Ramadhan merupakan momentum yang sangat dimanfaatkan televisi dengan semakin banyak tayangan lawakan.

Menurut dia, MUI bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) supaya tayangan-tayangan yang dianggap berpengaruh negatif dilaporkan ke KPI dan bila tidak digubris akan dilaporkan ke polisi.

“KPI yang berwenang memberi sanksi, berupa teguran tertulis sampai penghentian sementara tayangan,” katanya.

Advertisement

Sementara itu, Menkominfo, Tifatul Sembiring juga mengimbau agar televisi menayangkan acara-acara yang mendidik dan religius terutama di bulan Ramadan.

“Soal materi lawakan, tayangan Ramadhan justru lawakan lebih banyak. Makanya kami mohon supaya lebih mengajak masyarakat untuk lebih religius,” kata Tifatul.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif