SOLOPOS.COM - Puncak arus mudik dikabarkan mulai terasa di jalur pantai utara (Pantura) Pulau Jawa. Bahkan jalur jalan alternatif seperti di Cikamurang, Indramayu yang biasanya lengang, , Minggu (4/8/2013) pagi ini, dikabarkan padat merayap.(JIBI/Antara/Dedhez Anggara)
Puncak arus mudik dikabarkan mulai terasa di jalur pantai utara (Pantura) Pulau Jawa. Bahkan jalur jalan alternatif seperti di Cikamurang, Indramayu yang biasanya lengang, , Minggu (4/8/2013) pagi ini, dikabarkan padat merayap.(JIBI/Antara/Dedhez Anggara)
Solopos.cpm, CIREBON — Memasuki hari keempat sebelum Hari Idul Fitri 1434 H, arus mudik Lebaran diperkirakan sudah mencapai puncak. Iring-iringan pemudik bersepeda motor maupun menumpang kendaraan pribadi dilaporkan telah memadati jalur pantai utara (Pantura) Pulau Jawa, maupun jalur-jalur jalan alternatif sehingga menahan iring-iringan pemudik di sejumlah titik.
Jalur alternatif Pantura dari Subang melintasi Cikamurang keluar Cijelag Sumedang arah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pun telah dilaporkan padat merayap. “Arus lalu lintas mulai keluar pintu tol sadang Purwakarta menuju Kabupaten Subang arah jalur alternatif Cikamurang Indramayu menuju Cijelag padat merayap,” ungkap Dayat, seorang pemudik bermobil di Cikamurang, Minggu (4/8/2013).
AKP Sigit, petugas Pos Pengamanan Lebaran di Cikamurang mengonfirmasi volume kendaraan yang keluar pintu tol Sadang Purwakarta melintasi Subang mengarah jalur tengah Pantura Cikamurang cukup tinggi sehingga sempat membentuk antrean panjang. Perjalanan Subang menuju Cijelag Sumedang melintasi Cikamurang, kata dia, ditempuh dengan waktu sekitar tujuh jam, dari biasanya hanya dua jam.
Rohman, pedagang makanan di jalur Cikamurang Indramayu juga memberikan testimoni serupa bahwa pemudik dari Jakarta terus berdatangan ke wilayah itu.
