News
Rabu, 8 Januari 2014 - 21:05 WIB

MUBENG BRINGHARJO : Penjual Sembako Minta Promosi Ditambah

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

Harianjogja.com, JOGJA—Pedagang yang ada di Pasar Beringharjo bagian timur mengaku penjualan sembako kurang promosi. Pasalnya, masih banyak orang yang hanya mengunjungi bagian penjualan busana saja ketimbang bahan kebutuhan pokok.

Salah satu pedagang minyak goreng dan telur, Murtini mengaku kini Pasar Beringharjo seperti berubah wujud. Pasar yang dulunya juga ramai pembeli kebutuhan pokok, kini berganti rama wisatawan saja. Untuk itu Pasar Beringharjo sisi timur yang menjajakan sembako biasanya ramai kini jadi sepi.

Advertisement

“Kalau dibandingkan lima tahun lalu, yang belanja di sini makin sedikit. Hanya mereka yang sudah kenal saja belanja di sini. Kebanyakan mereka yang membuka usaha kuliner,” kata Murtini pada Harian Jogja belum lama ini.

Murtini mengatakan pada lima tahun lalu pengunjung Pasar Beringharjo merata. Wisatawan memang banyak datang di Beringharjo sisi tengah dan barat. Sedangkan orang yang ingin berbelanja di Beringharjo sisi tengah dan timur.

“Mungkin ini karena sisi timur kurang dipromosikan jadi calon pembeli tidak tau kalau sembako masih beroperasi. Untuk itu kami berharap, masyarakat Jogja masih punya minat untuk berbelanja kebutuhan pokok di Pasar Beringharjo,” kata Murtini.

Advertisement

Selama ini Murtini mengatakan penjualan minyak goreng turun drastis. Jika lima tahun lalu bisa menjual ratusan liter minyak goreng curah tiap harinya, kini hanya mampu puluhan liter saja.

“Sekarang jelas makin sepi ketimbang dulu. Selain itu harga minyak goreng juga tidak menentu dan cenderung naik terus. Harapannya penjualan minyak goreng bisa ramai seperti dulu lagi,” jelas Murtini.

Pedagang beras, Wartinah mengatakan hal senada. Pasalnya, kini Pasar Beringharjo sepertinya hanya berjualan baju saja. Masyarakat Jogja, sepertinya sudah malas untuk berbelanja kebutuhan pokok di Pasar Beringharjo.

Advertisement

“Ini mungkin karena makin banyak swalayan juga, jadi orang malas datang ke Pasar Beringharjo meskipun sudah tidak becek lagi. Kami berharap ada perbaikan kondisi Pasar Beringharjo agar bisa lebih menarik minat belanja ibu-ibu rumah tangga,” kata Wartinah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif