News
Sabtu, 19 Mei 2018 - 03:30 WIB

MTA: Jangan Kaitkan Bom Bunuh Diri dengan Islam

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong>&nbsp;– Majelis Tafsir Al-Quran (MTA) meminta agar kasus bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya dan Mapoltabes Surabaya, serta penyerangan di Mapolda Riau, tidak dikait-kaitkan dengan Islam. Demikian ditegaskan Pimpinan Pusat MTA, Ustaz Ahmad Sukina dalam jumpa pers di Gedung Pusat MTA di Keprabon, Banjarsari, Solo, Jumat (18/5/2018).</p><p>&ldquo;Islam itu bukan <a href="http://news.solopos.com/read/20180518/496/917120/di-balik-radikalisme-nii-dan-bibit-terorisme-di-indonesia" target="_blank">teroris</a>, teroris itu bukan Islam. Jadi jangan mengaitkan serangkaian serangan bom bunuh diri dengan Islam. Saya sebagai pimpinan pusat MTA di Indonesia mengutuk keras serangan bom bunuh diri di gereja di Surabaya,&rdquo; ujar Sukina kepada wartawan.</p><p>Sukina mengungkapkan apa yang terjadi di Surabaya dalam kurun 13 Mei dan 14 Mei 2018 sangat jauh dari ajaran agama Islam yang penuh kasih sayang dan damai. <a href="http://news.solopos.com/read/20180516/496/916540/4-penyerang-mapolda-riau-tewas-ditembak-polisi" target="_blank">Korban teror</a> bom bunuh diri, kata dia, juga orang-orang yang tidak bersalah.</p><p>&ldquo;Islam selama ini jauh dari kata teror. Umat Islam harus saling menjaga kehormatan dengan sesama umat lain yang berbeda agama. Saya melihat kasus di Surabaya tujuannya sangat jelas memecah belah umat bergama di Indonesia yang selama ini berjalan dengan baik,&rdquo; kata dia.</p><p>Ia menegaskan bunuh diri dalam ajaran Islam jelas dilarang karena yang memiliki kehendak menghidupkan dan mematikan seorang adalah Allah SWT. Orang yang melakukan bunuh diri jelas tidak akan masuk surga, namun masuk neraka.</p><p>&ldquo;Saya tidak mengetahui ajaran seperti apa yang dianut mereka sampai tega mengajak<a href="http://news.solopos.com/read/20180513/496/916021/pelaku-bom-surabaya-satu-keluarga-berbagi-tugas-di-3-gereja" target="_blank"> anak dan istri bunuh diri</a> dengan cara seperti itu. Pernyataan sikap pengurus MTA terkait serangan bom di Surabaya dan Riau sudah disampaikan kepada semua pengikut seluruh di Indonesia,&rdquo; kata dia.</p><p>Wakapolresta Solo AKBP Andy Rifai, mengungkapkan Polresta sangat setuju dengan pernyataan MTA agar tidak menyangkutkan kasus terorisme dengan Islam. Teroris dalam kasus di Surabaya dan Riau tujuannya sangat jelas ingin memecah belah umat beragama di Indonesia.</p><p>&ldquo;Kami mengimbau kepada warga Solo agar tidak terprovokasi dengan aksi terorisme di sejumlah daerah. Mari bersama-sama bersatu melawan terorisme,&rdquo; kata Andy.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif