News
Senin, 21 September 2015 - 11:55 WIB

MRT JAKARTA : Antareja Mulai Mengebor Terowongan MRT

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi MRT (Dok/JIBI)

Transportasi massal ini terkait MRT yang dalam tahap pengeboran terowongan bawah tanah.

Solopos.com, JAKARTA – Pengoperasian Perdana Mesin Bor Bawah Tanah Antareja Proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta diresmikan, Senin (21/9/2015), di lokasi Transisi MRT Patung Pemuda Senayan Jakarta Selatan.

Advertisement

Secara simbolis, peresmian dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mendorong tuas saklar mesin bor.

?Mesin bor bawah tanah yang biasa disebut dengan Tunnel Boring Machine (TBM) pertama ini diberi nama Antareja dan nama ini merupakan pemberian Jokowi. Dengan nama tersebut, diharapkan mesin bor ini akan bekerja setangguh tokoh Antareja, putera Bima, dalam tokoh pewayangan.

Advertisement

?Mesin bor bawah tanah yang biasa disebut dengan Tunnel Boring Machine (TBM) pertama ini diberi nama Antareja dan nama ini merupakan pemberian Jokowi. Dengan nama tersebut, diharapkan mesin bor ini akan bekerja setangguh tokoh Antareja, putera Bima, dalam tokoh pewayangan.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan Antareja merupakan mesin pertama yang dioperasikan dari empat mesin yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi proyek MRT Jakarta.

“Nama Antareja merupakan pemberian langsung dari Presiden,” katanya dalam sambutan, Senin.

Advertisement

Mesin bor pertama telah mulai beroperasi. Sedangkan mesin bor yang kedua saat ini sedang dalam proses perakitan dan akan segera beroperasi dalam waktu dekat.?

Mesin bor Antareja akan dioperasikan oleh kontraktor paket pekerjaan CP 104 dan 105 (Senayan-Setiabudi), yaitu SOW Joint Venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi.

Mesin bor ini menggunakan teknologi Earth Pressure Balance (EPB) pertama di Indonesia yang diproduksi perusahaan Jepang bernama Japan Tunnel Systems Corporation (JTSC).?

Advertisement

“?Diameter kurang lebih 6,7 meter, total panjang 43 meter dan bobotnya 323 ton, mulai dari bagian kepala [cutterhead] hingga bagian akhir [backup cars]. TBM ini akan mampu mengebor terowongan jalur bawah tanah MRT dengan kecepatan 8 meter per hari,” ujar Dono.

Diperkirakan masa pengerjaan konstruksi jalur terowongan bawah tanah MRT dengan menggunakan mesin TBM ini akan berlangsung mulai September 2015-Desember 2016.?

Sampai saat ini, kata Dono, penyelesaian proyek MRT Jakarta koridor Selatan-Utara Fase 1 (Lebak Bulus-Bundaran HI) secara keseluruhan telah mencapai 30% dengan rincian proyek struktur layang sudah mencapai 18% dan struktur bawah tanah 43%.

Advertisement

Kegiatan persemian dihadiri Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri PU dan Pera Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif