News
Selasa, 2 Oktober 2012 - 22:55 WIB

MoU Pemkot Jogja-Solo, BPPIS Optimistis Wisatawan Naik 5%

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO —- Badan Promosi Pariwisata Daerah Solo (BPPIS) optimistis wisatawan Solo naik sebesar 5%. Pasalnya, tiga tahun ke depan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tidak akan sendirian dalam mempromosikan potensi pariwisatanya.
Sejak ditandatanganinya memorandum of understanding (MoU) antara Pemkot Solo dan Pemkot Jogja, Senin (1/10/2012), kedua kota akan bekerja sama dalam lima bidang. Bidang tersebut di antaranya kerja sama budaya dan pariwisata, jaringan transportasi, perdagangan dan jasa, tata ruang dan bidang lain. MoU itu berlaku selama tiga tahun.

Ketua BPPIS, Hidayatullah Albanjari, mengatakan target jangka menengah yang akan dilakukan BPPIS adalah menyatukan visi dan misi dengan Pemkot Jogja. Kemungkinan pada tahun kedua, Pemkot Solo baru akan melakukan promosi bersama-sama.

Advertisement

“Supaya promosi Jogja dan Solo tidak tumpang tindih,” ujar Hidayat saat dihubungi Solopos.com, Selasa (2/10/2012).

Hidayat mengatakan target existing wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) tahun ini naik 10%. Setelah adanya MoU, ia berharap kenaikan dapat mencapai 15%.

“Tak usah muluk-muluk kenaikan 5% saja,” imbuh Hidayat.

Advertisement

Bentuk kerja sama itu dapat berupa twin paket seperti objek wisata Sangiran, Candi Sukuh, dipadukan dengan kawasan wisata Malioboro Jogja. Sedangkan dari sektor meeting, incentive, convention and exhibition (MICE), peserta dapat diarahkan mengunjungi kedua kota Jogja dan Solo.

“Beberapa waktu lalu Kementerian Bangladesh datang dari Semarang ke Solo. Dari Solo mereka ke Jogja naik Prameks. Moda transportasi yang menghubungkan Jogja juga mempunyai daya tarik tersendiri,” terangnya.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo segera menindaklanjuti kerja sama Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dan Jogja yang resmi diteken, Senin (1/10). Kepala Disbudpar Solo, Widdi Srihanto, mengatakan strategi pertama yang disusun adalah menetapkan destinasi dan promosi wisata bersama.

Advertisement

“Sekarang ini Jogja-Solo sudah tidak berjarak (borderless), yang ada hanya waktu tempuh. MoU menjadi payung untuk melangkah bersama PHRI, Asita dan BPPSI. Kami segera membahas langkah-langkah yang diambil,” kata dia saat ditemui Solopos.com di Kantor Disbudpar Solo, Selasa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif