SOLOPOS.COM - Moon Jae-in (alchetron.com)
Politikus liberal yang pro rekonsiliasi dengan Korea Utara (Korut), menjadi calon terkuat Presiden Korea Selatan (Korsel).
Solopos.com, JAKARTA — Moon Jae-in menjadi calon terkuat Presiden Korea Selatan pengganti Park Geun-hye yang terguling akibat pemakzulan. Dia berjanji akan menegakkan keadilan dan menjalankan pemerintahan berdasarkan tata aturan hukum yang berlaku.
Pernyataan itu disampaikan oleh Moon Jae-in, politikus yang dikenal sebagai pendukung rekonsiliasi dengan Korea Utara. Pada saat yang sama, Presiden tersingkir, Park Geun-hye, bersiap meninggalkan Gedung Biru atau istana presiden menuju tempat kediaman pribadinya.
Mahkamah Konstitusi setempat, Jumat (10/3/2017) lalu memutuskan untuk memakzulkan Park setelah mendapat persetujuan dari parlemen. Terusirnya Park dari istana disebabkan oleh kasus dagang pengaruh yang telah mengguncang negara itu karena melibatkan sejumlah tokoh politik dan pebisnis.
Pemilihan presiden akan digelar pada 9 Mei mendatang. Moon Jae-in yang dikenal sebagai politikus liberal memimpin di hampir semua jajak pendapat sehingga paling berpeluang sebagai pengganti Park. “Kita memiliki jalan panjang yang harus ditempuh. Kita harus menegakkan keadilan dan mematuhi aturan hukum yang berlaku dengan perubahan rezim ini,” ujarnya sebagaimana dikutip Reuters, Minggu (12/3/2017).
Dia menambahkan bahwa semua pihak harus bekerja sama untuk menyempurnakan kemenangan bersama. Park, 65, merupakan presiden pertama yang dipilih secara demokratis, namun dijatuhkan di tengah jalan.
Park tidak muncul di pengadilan Jumat lalu dan dia juga tidak mau berkomentar sejak kasusnya mencuat ke publik. Dia tetap bertahan di Gebung Biru, namun kini dia harus kembali pulang ke kedaiamannya di Seoul.