News
Selasa, 28 Juli 2020 - 15:00 WIB

Modal Permen, Kakek-Kakek 70 Tahun Cabuli 7 Gadis Cilik

Newswire  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemerkosaan anak. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — T, 70, kakek-kakek di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tega men-cabuli tujuh gadis yang masih anak-anak. T melakukan aksi bejat itu dengan iming-iming uang dan permen.

Kelakuan tak terpuji yang dilakukan pria tua itu terbongkar setelah salah satu korban, S, 9, megeluh sakit pada bagian dada. Saat ditanya orang tuanya, S mengaku dibawa masuk ke rumah T lalu dipegang pada bagian kemaluannya. T mengaku diberi uang Rp5000 dan makanan serta permen.

Advertisement

Selain S, ada enam korban lainnya, yakni J, 10, A, 9, SV, 12, N, 8, AS, 9, dan R, 8. Orang tua S yang mengetahui kejadian tersebut lantas melapor ke Polresta Sukabumi.

Gegara Surati Bupati Soal Dana Desa, Warga Purworejo Jateng Ngaku Dianiaya Kades

"Senin malam pukul 19.00 WIB, orang tua korban melapor ke ketua RT setempat dan mencari pelaku ke rumahnya, namun pelaku sedang tak berada di rumah [kontrakan]," ujar Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Sumarni, seperti dikutip Suara.com dan Sukabumiupdate.com, Selasa (28/7/2020).

Advertisement

Sumarni menjelaskan kabar kakek-kakek yang men-cabuli para gadis kecil itu kemudian menyebar di masyarakat. Setelah S melapor, baru lah bermuculanlan korban-korban lainnya yang mengaku mengalami pelecehan seksual yang dilakukan T.

"Kemudian ketua RT dan RW melaporkan kejadian tersebut ke Bhabinkamtibmas Desa Sukamantri dan langsung mendatangi TKP bersama petugas lainya, dan membawa korban ke Polsek Cisaat," jelas Sumarni.

Blackpink Rilis Poster Album Full Perdana, Netizen Nggak Sabar Nunggu

Advertisement

Polisi mencatat sedikitnya ada tujuh anak di bawah umur yang jadi korban aksi cabul pelaku. Selain, S, terungkap beberapa korban lainnya yang diduga dicabuli sekitar tiga tahun silam.

"Barang bukti yang diamankan adalah uang sebesar Rp5.000 dari korban S. Modus pelaku adalah Mengajak korban ke rumahnya kemudian membujuk dengan iming-iming uang Rp5.000 dan makanan atau permen," tandas Sumarni.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif