SOLOPOS.COM - Ilustrasi urang pundak. (Instagram/@panoramakerinci)
Solopos.com, KERINCI — Gunung kerinci dikenal sebagai salah satu gunung berapi tertinggi di Indonesia. Gunung Kerinci yang berada di antara Provinsi Sumatra Barat dan Jambi memiliki sejumlah misteri yang tak banyak orang ketahui seperti adanya makhluk bernama uhang pandak.
Uhang pandak atau dalam Bahasa Indonesia berarti orang pendek. Bagi orang yang melakukan pendakian di Gunung Kerinci tidak asing dengan cerita uhang pandak.
Dikutip dari Gunung.id, Minggu (12/12/2021), masyarakat kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) masih percaya akan keberadaan uhang pandak yang tinggal di Gunung Kerinci. Konon, uhang pandak langsung menghilang tiap ada orang yang melihat dan ingin mengambil foto makhluk tersebut.
Baca Juga: Bocah yang Lari di Video Viral Semeru: Lagi Ngaji saat Gunung Erupsi
Uhang pandak disebut menyerupai kera dengan tinggi 80 sentimeter. Konon, makhluk ini berbadan gemuk, memiliki tangan panjang, mata merah menyala, dan tubuhnya diselimuti bulu warna abu-abu. Uhang pandak makan dengan berbaring sembari mencabik-cabik mangsa dengan kakinya.
Misteri uhang pandak di Gunung Kerinci terdengar hingga ke telinga orang luar negeri. Salah satunya seorang ilmuwan asal Inggris Debby Martytr yang melakukan penelitian untuk membuktikan keberadaan makhluk itu nyata atau mitos pada 30 September 1994.
Ilmuwan Debby diketahui melihat sosok uhang pandak yang berjalan dengan tenang. Saat melihat Debby yang mengetahui keberadaanya, makhluk tersebut menghilang dan masuk ke hutan.
Baca Juga: Rp5.000 Kenyang! Kuliner Murah di Solo Ini Patut Dicoba buat Sarapan
“Kalau dulu memang ada cerita Uhang Pandak, memang ada di Gunung Kerinci. Tapi sekarang cuma dianggap sebagai mitos saja. Tidak pernah ada lagi pendaki maupun masyarakat yang melihat keberadaannya,” kata seorang guide Gunung Kerinci, Suharlan, seperti dikutip dari Okezone.
Suharlan menambahkan Debby hingga kini masih meneliti keberadaan makhluk mistis tersebut. Uhang pandak yang sekilas mirip kera dan mendiami Gunung Kerinci itu masih membuat ilmuwan Inggris itu penasaran dengan misteri makhluk tersebut.
Lama di Tanah Air membuat Debby menyukai Indonesia dan memutuskan tinggal di Sungai Penuh, Jambi. Bahkan sang ilmuwan mampu berbicara bahasa Kerinci dengan fasih.